Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Idan Fauzan Richsan, 18 tahun, memecahkan rekor nasional lompat galah pada ASEAN School Games (ASG) 2018 di Stadion Mini Atletik Bukit Jalil, Malaysia, Selasa, 24 Juli 2018. Catatan rekor yang dipecahkan adalah 5,20 meter, yang diciptakan Idan pada kejuaraan uji coba Asian Games 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rekor baru yang dia buat di kejuaraan khusus pelajar ini adalah 5,30 meter dan juga berhak mendapatkan emas ASG 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Idan, ini adalah kesempatan untuk membuktikan ia mampu berprestasi, karena sebelumnya gagal masuk tim ke kejuaraan dunia U-20 di Finlandia.
"Memang benar. Ini balas dendam saya setelah gagal turun di kejuaraan dunia," kata Idan setelah melakukan lompatan.
Perjuangan Idan untuk memecahkan rekor cukup panjang karena diawali dari lompatan 4,60 meter. Setelah sukses naik ke ke 4,80 meter. Pada ketinggian tersebut atlet berusia 18 tahun ini harus berlomba sendiri karena para lawan maksimal hanya bisa berada di posisi 4,70 meter.
Setelah sukses di 4,80 meter, Idan atas instruksi pelatih kembali menaikkan target di 4,95 meter. Lagi-lagi rekan satu pelatnas juara dunia 100 meter U-20, Lalu Muhammad Zohri ini, sukses melalukan tugas termasuk pada 5,5 meter dan 5,15 meter.
Ketegangan mulai terlihat saat Idan menaikkan tinggi lompatan menjadi 5,25 meter, lebih tinggi dari rekornas dan rekor ASG sendiri yang hanya 5 meter. Pada percobaan pertama gagal bahkan sempat tertimpa bar. Begitu juga dengan percobaan kedua.
Pada lompatan ketiga, ofisial tim Indonesia hingga para atlet memberikan dukungan langsung lebih dekat setelah sebelumnya duduk di tribun. Dengan penuh keyakinan, Idan lari dan mengangkat galah. Akhirnya bar setinggi 5,25 mampu dilewati sekaligus memecahkan rekornas.
Idan pun langsung berteriak histeris begitu juga pendukungnya. Setelah istirahat beberapa saat, pihak panitia menghampiri dan bertanya apa masih ingin melanjutkan perlombaan. Idan pun memilih menaikkan tinggi lompatan meski hanya 5 centimeter.
Persiapan yang sama langsung dilakukan. Akhirnya bar setinggi 5,30 meter mampu dilalui dengan satu kali lompatan.
Kepanikan justru terlihat pada jajaran pelatih dengan hasil tersebut karena belum bisa memutuskan akan lanjut atau berhenti. Koordinasi dengan PB PASI akhirnya dilakukan dan diputuskan cukup di 5,30 meter.
"Sebenarnya saya belum capek. Tapi semuanya tergantung dengan pelatih dan PB PASI," kata Idan sebelum melakukan selebrasi dengan teman-temannya.
Manajer tim atletik Indonesia, Suryo Agung mengaku sangat mengapresi perjuangan Idan Fauzan yang cukup getol ingin memecahkan rekor setelah gagal turun di kejuaraan dunia karena masalah teknis.
"Sejak awal saya melihat Idan cukup percaya diri dan siap. Mampu memecahkan rekor. Saya kira cukup wajar dengan kondisinya saat ini. Semoga pada Asian Games nanti jauh lebih baik," kata Suryo Agung, pemegang rekor nasional lari 100 meter.
Dengan demikian pada ASG 2018 tim atletik sukses meraih delapan emas atau melebihi target lima emas. Dari jumlah tersebut ada nomor yang mengawinkan gelar yaitu lari 100 meter putra-putri dan lompat galah putra-putri, termasuk yang diraih Idan Fauzan.