Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT. PBB) Umuh Muchtar kurang setuju bila kompetisi Liga 1 tergesa-gesa dilanjutkan. Meski digelar tanpa penonton, hal itu masih terlalu beresiko bagi para pemain dan ofisial.
"Karena kalau kita memaksakan juga tanpa penontonnya saya tidak masalah, tapi mungkin beresiko juga. Resikonya apa? Kalau dipaksakan, kalau nanti ada kejadian salah satu pemain atau ofisial yang kena. Itu yang menjadi masalah," ujar Umuh, Jumat.
Umuh mengatakan baik antar pemain maupun perangkat pertandingan memiliki potensi tertular ataupun menularkan COVID-19. Pasalnya, mereka membawa riwayat perjalanan untuk menuju ke stadion dan rentan tertular.
Selain itu, pertandingan sepak bola yang disiarkan langsung lewat televisi juga tetap melibatkan banyak orang di lapangan. Sehingga ia khawatir hal itu malah jadi menjadi bumerang.
"Ini memang ribet yah kalaupun dipaksakan tanpa penonton. Lebih baik kita tunggu sampai selesai saja coronanya," kata dia.
Menurut dia, saat ini klub-klub juga tengah didera masalah finansial akibat penangguhan kompetisi, sementara salah satu pemasukan mereka yakni dari tiket penonton.
Maka dari itu, Umuh meminta PSSI dan operator liga untuk mengikuti anjuran pemerintah dan menunggu hingga pandemi COVID-19 di Tanah Air segera berakhir.
"Memang klub-klub juga membutuhkan dari tiket penonton. Sekarang kalau ada pertandingan seperti itu kita juga ada biaya-biaya yang lainnya, banyak biaya juga," kata Umuh Muchtar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini