Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BELITUNG, 1979. Kota ini ”terbelah”. Sebuah papan bercat kuning dalam tiga bahasa—Indonesia ejaan lama, Belanda, dan Mandarin—yang terpasang di pintu gerbang Perusahaan Negara Tambang Timah, yang berjarak tak jauh dari Sekolah Dasar Muhammadiyah Gantong, Belitung Timur, menunjukkan strata sosial yang terkerat itu. Papan itu bertulisan ”Dilarang Masuk buat orang jang tida punja hak”.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo