Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ARENA teater black box itu menyarankan sebuah persembunyian; mungkin sebuah jurang. Menggantung di atas, dalam jaring, mengesankan semak belukar. Siapa bersembunyi? Dialog pada babak II sesudah babak pertama yang singkat, yang menyajikan prosesi pengawalan tandu yang tentunya "orang besar" di dalamnya, mengungkap awal sebuah pertunjukan. Yang duduk di kursi, yang pada babak I diusung dengan tandu: "Mana abdi yang kemarin?" Jawab yang ditanya: "Mereka sudah bukan abdi. Mataram sudah tak ada."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo