Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - - Aktris Cinta Laura Kiehl mengajak publik untuk melawan kekerasan seksual yang membudaya di Indonesia. Ditemui seusai pemutaran perdana film berjudul Scandal 2 (Love, Sex & Revenge) di Bioskop Empire XXI, Duta Anti-Kekerasan terhadap Perempuan itu menyatakan bersyukur dengan pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada 2022 karena Indonesia punya aturan yang berpihak terhadap korban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dengan aturan itu, korban bisa mendapatkan pendampingan hukum, fisik, dan mental supaya segera bangkit dan pulih," kata dia, pada Senin, 28 November 2022. Tapi, pengesahan UU TPKS, kata Cinta tidak cukup. Dia mendorong pemerintah untuk menyosialisasikan aturan itu ke semua instansi pemerintahan, kepolisian, dan kelompok masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Publik Harus Memahami Kekerasan Seksual
Menurut dia, sosialisasi itu penting supaya korban mendapatkan pendampingan yang tepat. Selain itu, publik memahami apa itu kekerasan seksual.
Masyarakat Indonesia butuh waktu untuk mengerti apa itu kekerasan seksual dan cara menanganinya. Dia prihatin dengan maraknya obyektifikasi perempuan di televisi dan normalisasi berbagai bentuk pelecehan seksual. "Harus konsisten menyuarakan isu ini untuk membantu korban," kata Cinta.
Dia berharap isu melawan kekerasan seksual lambat laun menjadi perbincangan sehari-hari dan tidak tabu dibicarakan untuk mengubah paradigma dan mengurangi kasus kekerasan seksual. Persoalan ini, kata Cinta, darurat untuk ditangani.
Kata Cinta Laura tentang Kekerasan Seksual
Dia mengecam kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi di perusahaan-perusahaan besar dan institusi pemerintahan. Pelakunya bahkan melibatkan orang dengan pendidikan dan status sosial yang baik. "Kekerasan seksual jadi budaya. Ini masalah semua kelompok masyarakat," kata dia.
Cinta aktif menyuarakan penolakan terhadap kekerasan seksual di kampus-kampus. Dia kerap diundang kampus-kampus, di antaranya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana untuk berbicara tentang kekerasan seksual dan kesetaraan gender. Cinta juga kerap bicara tentang moderasi beragama dan pentingnya pendidikan.
SHINTA MAHARANI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.