Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Dari bulan ke kodrat

Lima film yang masuk nominasi dalam festival film indonesia 1987. diantaranya: "biarkan bulan itu" didukung el manik, "nagabonar" didukung deddy mizwar, "kodrat" didukung slamet rahardjo.

8 Agustus 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI akhir pekan ini Balai Sidang Senayan, Jakarta, akan kebanjiran insan film. Sebagian kecil akan beruntung meraih Piala Citra, penghargaan tertinggi bagi kreativitas mereka. Calon-calon pemenang tentulah pendukung lima film nominasi. Empat film lainnya: Biarkan Bulan Itu Sutradara film ini, Arifin C. Noer, pernah berkata, inilah filmnya yang enteng dan berisi. Dibandingkan Matahari-Mataharoi, Bulan memang jauh lebih enteng. Bercerita tentang kehidupan rumah tangga yang kosong, karena suami dan istri punya kesibukan sendiri-sendiri. Dayan, tokoh utamanya (diperankan El Manik), yang beristrikan Anneke (Rima Melati) begitu tersiksa di rumahnya sendiri, lalu menemukan tambatan hati pada sekretarisnya, Dewi (Marissa Haque). Film ini menempatkan wanita karier pada titik sentral keberantakan keluarga. Bulan mengantungi 12 unggulan, termasuk sebagai unggulan film terbaik. Hanya satu unggulan yang lepas, yakni peran pembantu pria terbaik. Melihat banyaknya unggulan, rasanya mustahil kalau Bulan tidak terpilih sebagai film terbaik. Nagabonar Ini film komedi yang bertema kepahlawanan. Nagabonar (Deddy Miwar), bekas pencopet itu, merasa terpanggil untuk melawan penjajah Belanda. Dalam proses ini, ia mengangkat dirinya menjadi jenderal. Patriotisme diramu dengan persahabatan dan kasih sayang, dibumbui dengan kekocakan. Karya M.T. Risyaf ini disenangi penonton, tapi sutradaranya tak meraih unggulan. Kekuatannya memang lebih banyak bertumpu pada cerita asli dan skenario Asrul Sani keduanya diunggulkan tahun ini. Bersama dengan itu diunggulkan juga musik, tata suara, penata artistik, editor, berikut tiga pemain, di antaranya Deddy Miwar. Walau peluangnya kecil untuk terpilih sebagai film terbaik, Nagabonar sudah mencatat rekor sebagai film Indonesia pertama yang dipilih untuk perebutan piala Oscar, Hollywood. Kodrat Di film ini Slamet Rahardjo menyutradarai sekaligus berperan sebagai Kodrat, seorang penjahat. Namanya identik dengan nasibnya: beredar sekitar kejahatan. Ia kehilangan pegangan setelah temannya ditembak polisi. Dan tragisnya lagi, polisi yang menembak itu adalah temannya sendiri, sama-sama pernah tinggal di panti asuhan. Inilah film yang memborong 9 unggulan, termasuk unggulan fiim terbaik. Penyutradaraan, skenario, cerita asli, pemain utama, sama-sama mendapatkan unggulan, dan itu berarti semuanya untuk Slamet Rahardjo. Akankah sineas berbakat ini memenangkan 4 Citra sekaligus? Arini, Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat Garapan Sophan Sophiaan berdasarkan novel populer Mira W. Dalam novel, Nick Wenas belajar teknik di Jerman, tetapi oleh Sophan, Nick (diperankan Rano Karno) mengambil kuliah politik di Amerika Serikat. Barangkali maksudnya, supaya ada dialog yang menyinggung-nyinggung politik dari sebuah negeri yang menjadi "biangnya" demokrasi. Khas Sophan. Tapi Arini tetap saja sebuah melodrama. Berkisah tentang Arini (Widyawati) yang jumpa Nick di AS. Nick jatuh hati, biarpun usianya jauh lebih muda dari Arini. Dan biarpun Arini sudah punya suami, walau itu bukan perkawinan yang dikehendaki sejak awal. Film yang berkutat di sekitar rumah tangga dan hati wanita ini meraih 8 unggulan, termasuk unggulan film terbaik. Tampaknya Arini akan menguakkan cakrawala baru bagi Sophan, sang sutradara. P.S.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus