Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Falcon Pictures kembali menggelar kompetisi Falcon Script Hunt 2022. Acara ini diadakan mulai hari ini, Selasa, 5 Juli 2022 hingga 5 Desember 2022. Ada 19 juri yang akan menilai kompetisi membuat skrip film ini, mereka mewakili sutradara, penulis skenario, dan aktor/aktrisnya. Sebanyak 19 orang ini menjadi juri karena mereka akan memilih naskah itu untuk difilmkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilihat dari laman Kwikku, 19 juri itu terdiri dari enam orang sutradara, enam penulis skenario, dan tujuh lainnnya mewakili aktor dan aktris. Mereka adalah Herwin Novianto, Ifa Isfansyah, Andibachtiar Yusuf, Indra Gunawan, Fajar Bustomi, dan Rako Prijanto. Sedangkan untuk scriptwriter akan ada Titien Wattimena, Danial Rifki, Alim Sudio, Oka Aurora, Anggoro Saronto, dan Ifan Ismail. Adapun aktor diwakili Rey Mbayang dan Dinda Hauw, Rio Dewanto, Enzy Storia, Bio One, Hanggini, dan Jefri Nichol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pemenang akan diumumkan pada 7 Februari 2023," kata Diaz Danar, pemandu konferensi pers yang digelar secara online itu. "Akan ada enam naskah terpilih sebagai pemenang utama dan berhak atas hadiah uang Rp 50 juta untuk masing-masing pemenang dengan total hadiah Rp 300 juta," katanya. Selain pemenang utama, 12 naskah favorit pilihan juri berhak mengikuti mentorship program.
Falcon Script Hunt adalah kompetisi pencarian cerita-cerita unggul dan terbaik. Falcon Pictures berharap kompetisi ini dapat melahirkan para scriptwriter baru dengan berbagai kelebihan dan kesegaran cerita yang mereka tawarkan untuk perkembangan industri perfilman Indonesia.
Setelah sukses dengan kompetisi yang diadakan dua tahun lalu, Kwikku bersama Falcon Pictures mengusung tema Cerita Cita Cinta untuk Falcon Script Hunt 2022. Tema ini menceritakan tentang mimpi, harapan dan juga cinta dalam berbagai bentuk genre.
“Ajang Falcon Script Hunt ini bisa dijadikan sebagai pencarian bakat penulis baru yang mempunyai potensi baik bagi industri perfilman Indonesia,” kata sutradara, Rako Prijanto.
Sutradara, Andibachtiar Yusuf menilai, kegiatan ini upaya Falcon Pictures berkontribusi terhadap perkembangan industri kreatif nasional. "Stimulus untuk menemukan potensi-potensi yang bisa saja selama ini tidak terlihat padahal punya sesuatu yang tersimpan," kata sutradara film Love for Sale ini.
Pria yang memenangi Piala Maya untuk Penulisan Skenario Terbaik ini merasa senang bisa terlibat di kegiatan ini. "Saya selalu ingin menemukan ide-ide liar yang mungkin saja belum tentu bisa saya temukan lewat jalur yang sudah mapan,” ujarnya.
Sutradara, Indra Gunawan membuka rahasia penulisan skrip film yang berpotensi menang.“Sebaiknya cerita yang dijadikan naskah berangkat dari hal-hal yang ada di sekitar kita, yang relate sama kehidupan kita," ujarnya.
Bio One yang mewakili juri dari kalangan aktor mengungkapkan, para peserta Falcon Script Hunt harus jujur dalam menggaral script yang akan mereka buat. "Yang penting harus jujur sih dalam berkarya sehingga nanti script yang dihasilkan bisa mengalir ceritanya," kata pemeran Gepeng di film Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama ini.
Adapun Jefri Nichol membebaskan genre yang akan dibuat. "Kalau saya tidak pernah membatasi harus genre ini atau itu. Yang penting karakternya kuat dan ceritanya bagus, apapun genrenya tidak masalah buat saya," ujarnya Jefri.
kuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.