Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Iwan Fals Bikin Album Musik Menggalang Dana Konservasi Orang Utan Kalimantan

Sejumlah musisi membuat album musik kompilasi yang keuntungannya untuk konservasi orang utan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

26 September 2021 | 12.25 WIB

Rekaman lagu Iwan Fals "Tanam Siram Tanam" di kampung adat Wae Rebo, NTT. Dok.Eiger
Perbesar
Rekaman lagu Iwan Fals "Tanam Siram Tanam" di kampung adat Wae Rebo, NTT. Dok.Eiger

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Belasan musisi dan band terlibat dalam penggalangan dana konservasi orang utan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Mereka membuat album musik kompilasi yang dibanderol Rp 499 ribu per set. Seluruh keuntungan dari penjualan album berjudul "Music for Adventure" itu akan diserahkan ke Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Eiger bersama Beli Album Fisik menggarap album yang meluncur pada Jumat, 24 September 2021. Salah satu musisi yang terlibat adalah Iwan Fals dengan tembang berjudul "Tanam Siram Tanam". Proses rekaman berlangsung di ruang terbuka di desa adat Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur. Ada pula Endank Soekamti, Fiersa Besari, Navicula, Alffy Rev, dan Fourtwnty dengan lagu berjudul "Rammang-Rammang".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengisi lainnya yaitu lima grup musik lokal hasil seleksi 1.000 band pengirim karya, yakni Beranda Rumah, Klopediakustik, Cikini Tropical Sound, Mercusuar, dan Nualusna. Album berupa compact disc (CD) itu dikemas dalam bentuk kotak kayu, DVD film Behind The Songs, sertifikat, benih tanaman, lirik dan kartu foto, photobook, kaus eksklusif, alat makan dari kayu, dan masker.

"Seluruh keuntungan yang didapat dari penjualan album ini akan kami donasikan untuk misi konservasi orang utan yang habitat aslinya di hutan tropis Indonesia," ujar General Manager Marketing Eiger Adventure, Riadi Suwarno dalam keterangan tertulis, Jumat, 24 September 2021. Eiger bekerja sama dengan Benih Baik sebagai wadah penyalur donasi pada Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

Album kompilasi Music for Adventure dikemas dalam box set seharga Rp 499 ribu. Dok. Eiger

Kolaborasi ini untuk merehabilitasi orang utan dan pembekalan keterampilan dalam bertahan hidup bagi orang utan yang akan dilepasliarkan ke hutan. Kemudian untuk pelepasliaran orang utan dan pemantauan guna memperkenalkan kembali orang utan ke habitat alami yang aman dalam membangun populasi jangka panjang.

Dana juga untuk reboisasi pelestarian hutan sebagai tempat tinggal orang utan dan satwa liar lainnya. "Kami terus melaporkan dana yang masuk sampai berapa yang sudah disalurkan dengan transparan," kata Andy F Noya, pendiri Benih Baik.

Erix Soekamti yang menjadi produser mengatakan, album musik kompilasi ini merupakan proyek yang luar biasa. "Sebab melalui album ini, banyak karya yang lahir dari alam dan kembali ke alam," katanya.

Vokalis Fourtwnty, Ari Lesmana mengatakan kelompoknya mendapat pengalaman baru dari rekaman langsung di alam. “Kami terinspirasi dari alam ramang-ramang di Sulawesi Selatan," katanya. "Kami berharap lebih banyak orang yang tahu dan ingin datang menikmati keindahan ramang-ramang."

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus