Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaleidoskop 2021 mencatat tahun ini film Indonesia mencatat prestasi yang membanggakan. Tahun ini ada sederet film Indonesia yang berjaya di beberapa festival film dunia. Berikut adalah daftar film Indonesia yang memukau mendapatkan penghargaan internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Perempuan Tanah Jahanam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Film Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) kembali mencatat langkah maju yang mengesankan. Setelah mencatatkan rekor mendapatkan nominasi terbanyak dalam sejarah perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2020, Impetigore, nama Perempuan Tanah Jahaman dalam Bahasa Inggris dibawa ke penilaian film berbahasa asing terbaik dalam Academy Award 2021.
Namun, Film Perempuan Tanah Jahanam sebagai perwakilan Indonesia belum berhasil menembus ajang Piala Oscar 2021. Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengeluarkan daftar film-film yang masuk jajaran 15 besar di kategori itu. Dari daftar shortlist yang dirilis pada Rabu, 10 Februari 2021, film ini melalui kategori The International Feature Film belum masuk ke dalamnya.
2. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan film drama aksi Indnesia Indonesia tahun 2021 yang disutradarai oleh Edwin serta diproduseri oleh Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia. Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Eka Kurniawan.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ditayangkan perdana dalam ajang Festival Film Locarno. Di Festival Film Locarno, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas memenangkan Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Locarno di Swiss pada Sabtu, 14 Agustus 2021.
Poster film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Foto: Palari Films.
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menceritakan tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertatung didorong oleh sebuah rahasia, yaitu kompeten. Ketika berhadapan dengan seseorang perempuan tanggung bernama Iteung. Ajo babak belur hingga jungkir balik dan dia jatuh cinta.
3. Dear to Me
Dear to Me merupakan film pendek dengan tema LGBT karya Monica Vanesa Tedja yang merupakan tugas akhirnya dalam program magister jurusan penyutradaraan film di Konrad Wolf Film University of Babelsberg, Jerman. Dear to Me memperoleh penghargaan di First Step Awards 2021 sebagai Best Short and Animated Film. Film ini diputar secara premier di Festival Film Locarno.
Dear to Me bercerita tentang warga negara Indonesia bernama Tim yang sedang berlibur bersama orang tuanya di sebuah pulau terpencil. Di pulau itu, penduduk setempat mempercayai, jika seseorang melihat rusa, dia akan bertemu jodohnya. Tim yang masih melajang, berharap bisa melihat rusa yang dimaksud untuk membahagiakan orang tuanya.
- Yuni
Film Yuni karya Kamila Andini berhasil memenangkan penghargaan Platform Prize di Toronto Internasional Film Festival atau TIFF 2021. Kemenangan Yuni diunggah di akun Instagram Four Colors Films, pada Minggu, 19 September 2021.
Film Yuni juga lolos seleksi Busan International Film Festival atau BIFF bersama ketiga film lainnya. Ketiga film itu adalah Seperti Dendam, Rindu Harus dibayar Tuntas, film pendek Laut Memanggilku, dan Penyalin Cahaya. Film tersebut juga ditayangkan di BIFF, di Busan, Korea Selatan, pada 6-15 Oktober 2021.
Selain itu, Film Yuni terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Piala Oscar 2022. Nantinya Yuni akan bertarung untuk kategori The International Feature Film Award di ajang Piala Oscar 2022.
Film Yuni mengisahkan tentang seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah bernama Yuni. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka. Penolakan itu memicu gossip tentang mitos bahwa perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. Tekanan semakin meningkat ketika ketiga pria melamarnya, dan Yuni harus memilih mempercayai mitos atas mengejar impiannya.
5. Penyalin Cahaya
Penyalin Cahaya adalah sebuah film drama thriller misteri karya sutradara Wregas Bhanuteja. Film ini masuk dalam program kompetisi utama New Current dan tayang perdana di Busan International Film Festival pada 8 Oktober 2021. New Currents merupakan satu-satunya program kompetisi internasional film panjang di BIFF.
Penyalin Cahaya. Foto: Rekata Studio.
Penyalin Cahaya bercerita mengenai Sur yang harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar. Sur tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya. Ini adalah kali pertama Sur datang ke pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya, dan mendapati dirinya tidak sadarkan diri. Sur meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.
6. Laut Memanggilku
Sineas Indonesia kembali membawa pulang penghargaan di ajang internasional. Kali ini Tumpal Tampubolon lewat Film Laut Memanggilku berhasil memenangkan Film Pendek Terbaik Asia (Sonje Award) di ajang Busan Internasional Film Festival (BIFF) 2021. Pemilihan ini diputuskan ketiga juri Sonje Award yang terdidi dari Bastian Mayraison, Royston Tan, dan Danbi Yoon.
aut Memanggilku berkisah tentang Sura, anak nelayan yang hidup sebatang kara. Sura menemukan sebuah boneka di pantai dan menjadikan bineka itu sebagai kawan dan oengganti orang tuanya. Kebahagiaan Sura terancam oleh Argo, anak lain yang ingin merenggut boneka dari tangan Sura.
ANDINI SABRINA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.