Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Film karya Garin Nugroho yang berjudul Puisi Tak Terkuburkan masuk dalam daftar seratus film terbaik tanpa jenjang menurut pilihan puluhan kritikus Asia yang dipilih melalui komite Busan International Film Festival (BIFF).
Daftar seratus film terbaik itu dimuat dalam buku berjudul Asia Cinema 100. BIFF merilis buku yang mengapresiasi film-film yang lahir di Asia itu sebagai bentuk perayaan 20 tahun festival tersebut.
Garin Nugroho tidak tahu apa yang menjadi tolok ukur terpilihnya film itu. Menurutnya, banyaknya penghargaan yang disabet film itu jadi salah satu pertimbangan.
"Film itu menang penghargaan FIPRESCI, menang best actor, menang best film di Singapura, banyak banget. Cuman film itu jarang beredar aja di Indonesia," ujar Garin Nugroho saat ditemui di kantor Multivision Plus, Jakarta, 6 Oktober 2015.
"Buku itu memuat film terbaik sepanjang masa sejak sejarah film dimulai di Asia. Ada film-filmnya Akira Kurosawa juga," tambah Garin Nugroho.
Film Puisi Tak Terlupakan adalah film dokumenter yang mengangkat kisah penyiar Ibrahim Kadir ketika dipenjara 1965 di tanah Gayo, Aceh, selama 22 hari.
Film berdurasi 90 menit itu ditampilkan dengan versi hitam-putih dan dirilis pada 2000. Film itu dibintangi Ibrahim Kadir, Ella Gayo, Berliana Febryanti, Jose Rizal Manua, dan Fuat Idris.
LUHUR TRI PAMBUDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini