Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Kisah Pilu Korban Nazi Terekam di German Cinema  

Film bertemakan kisah tragis korban Nazi membuka Festival
German Cinema, bagian dari Jerman Fest.

14 September 2015 | 13.49 WIB

Tumpukan kacamata yang digunakan para korban Auschwitz yang dipenjarakan oleh Nazi di kamp Konsentrasi Auschwitz, Oswiecim, 19 Januari 2015. Sejumlah tahanan disekap selama beberapa hari di sel-sel yang terlalu kecil bahkan sulit untuk duduk.  REUTERS/Paw
Perbesar
Tumpukan kacamata yang digunakan para korban Auschwitz yang dipenjarakan oleh Nazi di kamp Konsentrasi Auschwitz, Oswiecim, 19 Januari 2015. Sejumlah tahanan disekap selama beberapa hari di sel-sel yang terlalu kecil bahkan sulit untuk duduk. REUTERS/Paw

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Film bertemakan kisah tragis korban Nazi membuka Festival German Cinema, bagian dari Jerman Fest, pada hari pertama di bioskop Empire XXI, Yogyakarta, Jumat, 11 September 2015. Jerman Fest berlangsung pada September-November 2015. German Cinema menampilkan sembilan film, yang digelar gratis di Yogyakarta pada 11-13 September.

Penggemar film-film Eropa di kota tersebut tak melewatkannya. Mereka mengantre untuk menyaksikan pemutaran film pada hari pertama. Ruangan hampir terisi penuh. "Tahun ini adalah penyelenggaraan German Cinema tahun keempat," kata Project Assistant Jerman Fest Retno Ari Wijayanti.

Film berjudul Auf Das Leben karya sutradara Uwe Janson adalah film pertama yang ditayangkan. Ceritanya tentang Ruth (Hannelore Elsner), perempuan setengah baya yang memiliki pengalaman traumatis semasa kanak-kanak. Ruth adalah keturunan Yahudi yang nyaris mati karena kekejaman Nazi.

Diceritakan, dia dan keluarganya diangkut serdadu Nazi menggunakan truk. Ibunya mendorong Ruth dari kendaraan pengangkut warga Yahudi itu. Ruth selamat dan menjalani hidup hingga menjadi penyanyi. Kemudian ia bertemu dengan Victor, orang yang membuat film dokumentasi saat Ruth menyanyi. Mereka berpacaran.

Tapi hubungan mereka tak berjalan mulus. Memasuki usia paruh baya, Ruth bertemu dengan lelaki muda putus harapan yang kehilangan tujuan hidupnya, Jonas (Max Riemelt). Jonas punya wajah mirip dengan Victor. Pertemuan yang kebetulan itu berkembang menjadi hubungan istimewa bagi keduanya.

Film kedua yang diputar juga bertema tentang korban Nazi bernama Nelly (Nina Hoss). Juni 1945, dalam keadaan terluka parah dengan wajah hancur, Nelly selamat dari kamp konsentrasi Auschwitz. Rekan kerjanya di Jewish Agency dan temannya dari masa sebelum perang membawa Nelly ke Berlin.

Begitu pulih dari operasi wajah, Nelly mulai mencari suaminya, Johnny (Ronald Zehrfeld). Johnny telah menceraikan Nelly menjelang penangkapan Nelly oleh tentara Nazi. Johnny meyakini istrinya telah tewas. Nelly dengan wajah barunya hasil operasi akhirnya berhasil menemukan suaminya. Tapi Johnny tak mengenalinya.

Johnny meminta Nelly berpura-pura sebagai istrinya, yang diyakini telah mati. Tujuannya, agar Johnny mendapatkan warisan keluarga Nelly, yang binasa karena holocaust atau peristiwa pemusnahan Yahudi oleh Nazi. Film berdurasi 98 menit itu merupakan besutan sutradara Christian Petzold.

Selain di Yogyakarta, 17 film dari berbagai genre dalam acara German Cinema ditayangkan di beberapa kota besar lain di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Bali, Medan, Bandung, dan Makassar, pada 11-20 September 2015. German Cinema inisiatif Kementerian Luar Negeri Jerman bekerja sama dengan Goethe-Institut di Indonesia, Kedutaan Besar Jerman di Indonesia, dan Ekonid.

SHINTA MAHARANI



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bobby Chandra

Bobby Chandra

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus