Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI Royal Albert Hall, London, sejarah itu diputar. Tiga puluh satu tahun silam, seorang Cat Stevens menyihir penggemarnya. Khalayak Inggris masih mengingat jelas tampilannya saat itu: rambut gondrong, celana ketat, gitar, dan—tak lupa—segelas brandy sebelum dan sesudah show. Dua pekan lalu, sang bintang "pulang" ke panggung yang sama dalam rupa yang berbeda: baju gamis, lagu-lagu nasyid, dan ucapan assalamualaikum yang menggema di seantero gedung berkapasitas 5.000 orang itu. Itulah cuplikan Night of Remembrance, malam dana untuk Islamia School, sekolah Islam terbesar di London yang didirikannya pada 1983.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo