Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lelaki itu hidup hanya untuk menggelinding dalam pertaruhan. Ternyata yang dipertaruhkan bukan hanya lembaran rupiah atau harta, tetapi juga jiwa. Lelaki yang tinggal di sebuah gang sempit di perkampungan Kalimati itu merasa tak punya beban meski ia punya dua anak lelaki, istri yang tengah mengandung, dan kocek yang kosong.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo