Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Miracle in Cell No. 7 sukses membuat penonton mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa menangis terharu. Beberapa video yang menunjukkan respon anak-anak usai nonton film yang dibintangi Vino G. Bastian ini membuat sutradara Hanung Bramantyo terenyuh.
"Ya Allah, nak. Saya nggak tahu ada kisah apa di balik kesedihannya. Yang jelas, ngliat ini rasanya pengen meluk," tulis Hanung di Instagram ketika mengunggah ulang video yang viral di TikTok.
Dalam video unggahan @amw903 itu tampak seorang anak tak bisa menahan tangis hingga tetap duduk usai film berakhir. Beberapa anak lain mencoba menenangkan dan menguatkannya.
Video itu mendapat tanggapan dari Psikolog Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi. "Film umumnya memang melibatkan emosi-emosi dari setiap karakter. Dari segi penceritaan, penonton dibawa masuk untuk mengenal karakter-karakternya terlebih dahulu, sehingga penonton membangun 'empati' terhadap tokoh-tokoh, turut merasakan emosi dari tokoh-tokoh tersebut," katanya, dikutip dari siaran pers yang diterima Tempo pada Kamis, 22 September 2022.
Dengan penggabungan elemen musik, emosi penonton menjadi mudah larut dalam cerita di film. "Musiknya pun dipilih yang sesuai dan biasanya memang musik tersebut tujuannya untuk membangun emosi yang sedang ditampilkan dalam adegan film. Untuk anak-anak yang menangis dan memeluk orang tuanya setelah menonton, artinya mereka punya kepekaan emosi yang baik," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Film Miracle in Cell No. 7 Versi Indonesia. (Dok. Falcon Pictures)
Menurutnya, anak-anak yang menangis adalah sebuah kewajaran, artinya mereka bisa 'berempati' dengan tokoh dalam film dan ikut merasakan kesedihan. "Bisa juga nanti orang tua-orang tua yang ajak anaknya nonton, tanyakan ke anak, apa yang mereka rasakan setelah nonton film tersebut, nanti bisa digali lebih dalam," katanya.
Jane Cindy yang sudah menonton film itu memuji akting Vino G. Bastian. "Kebetulan saya sudah menonton filmya, memang sangat bagus dalam menggambarkan kedekatan hubungan ayah dengan anaknya. Selain itu, Vino G. Bastian (pemeran Dodo) bisa deliver karakter Dodo sebagai individu dengan disabilitas intelektual dengan sangat baik. Hal ini juga bisa membantu masyarakat awam untuk lebih aware dengan kondisi individu dengan disabilitas intelektual," ujarnya saat dihubungi Selasa, 20 September.
Menurut Jane, terlihat juga bagaimana anak (Kartika), berperan menjadi 'orang tua' bagi bapaknya yang punya kondisi khusus. Hal ini sebetulnya banyak terjadi juga di dunia nyata, anak merawat orang tuanya karena kondisi orang tua yang tidak memungkinkan sehingga bisa membuat anak tergugah empatinya.
"Dan di film ini bagus sekali digambarkan soal konsep 'anak mengasuh orang tua' pada adegan Kartika menyiapkan bekal, handuk, dan baju ganti untuk bapaknya bekerja, kemudian mengingatkan ayahnya untuk makan, dan ketika bapaknya bekerja jualan balon pun, anaknya yang mengantarkan balon-balonnya dan meminta fee yang fair ke pembeli," katanya.
Miracle in Cell No. 7 telah mencapai 3.543.856 penonton pada Selasa, 20 September 2022 atau 11 hari penayangan di bioskop. Sutradara hingga pemain merayakan perolehan jumlah penonton tersebut bersama Umi dan Rahma, dua perempuan yang harus menempuh jarak 113 kilometer untuk menonton Miracle in Cell No. 7. Film yang tayang sejak Kamis, 8 September 2022 ini masih tayang di bioskop.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.