Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEMBILAN penari melompat tinggi, lalu menjatuhkan tubuh ke lantai begitu saja di Teater Luwes Institut Kesenian Jakarta. Tubuh-tubuh itu terbanting, bertabrakan, atau saling tersandung tubuh penari lainnya. Mereka seolah-olah tak peduli lagi pada rasa sakit saat tubuh membentur lantai. Di belakang mereka, ribuan angka yang bertumpukan ditembakkan pada tujuh panel putih. Ramai dan awur. Saat seorang penari menabrak panel, menubruk bayangan tubuhnya sendiri, bayangan itu pun langsung menghambur pecah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo