Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Kelompok seniman fotografi, Komuni, menggelar pameran perdana Bandung Photography Triennale pada September – Oktober 2022. Panitia menggaet 34 orang seniman dari dalam dan luar negeri. Pameran karya fotonya, diskusi, dan workshop tersebar di beberapa galeri seni di Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pameran yang dikuratori oleh Asmudjo Jono Irianto dan Henrycus Napitsunargo itu berjudul Future is Now: Skepticism, New Reality, and Infinities. Namun di setiap galeri seni yang terlibat dengan kurator masing-masing, judul pamerannya beragam. “Pembagian galeri dan karya senimannya ditentukan oleh kurator,” kata Program Director, Deden Hendan Durahman, Rabu, 7 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Program Bandung Photography Triennale 2022 berupaya melibatkan para seniman untuk berpartisipasi dalam merespons isu-isu terkait realitas baru, ketidakterbatasan, dan skeptisisme tentang masa depan ekosistem bumi melalui media fotografi. Menurut kurator Asmudjo Jono Irianto, fotografi merupakan medium yang sangat penting di seni rupa kontemporer. “Fotografi membangun persepsi kita tentang dunia,” ujarnya.
Penyelenggara bekerjasama dengan lima galeri untuk pameran utama dan empat ruang seni yang mewadahi program-program satelit. Pembukaan pameran diawali di Selasar Sunaryo Art Space pada Kamis, 8 September yang berlangsung hingga 8 Oktober 2022. Bertempat di Bale Tonggoh, pameran berjudul Dystopian Diffraction: Sign of Warning itu menampilkan karya foto dari sepuluh seniman.
Selanjutnya di Galeri Dini, menampilkan karya foto dari tiga seniman dengan judul pameran Dystopian Diffraction: Absence/Presence, mulai 9 - 30 September. Kemudian di galeri Orbital Dago dengan judul Dystopian Diffraction: The Appereance of Disapperance, memajang karya lima seniman sejak 14 September-14 Oktober 2022.
Sementara di Nuart Sculpture Park dengan judul Dystopian Diffraction: New-Self, menampilkan karya enam seniman sejak 15 September – 15 Oktober. Lalu di Galeri Lawangwangi dengan judul Reality – Reconstruction yang memajang karya 10 seniman dihelat mulai 30 September – 30 Oktober.
Seniman Indonesia yang terlibat dalam pameran itu adalah Agan Harahap, Agus Heru Setiawan, Arum Dayu, Iswanto Soerjanto, Krisna T. Satmoko, Michael Binuko, Patriot Mukmin, Sjuaibun Iljas, Utami Dewi Godjali, dan Wimo Ambala Bayang. Adapun seniman lain berasal dari Chile, Amerika Serikat, polandia, Taiwan, Thailand, Jerman, Kanada, Korea, Australia, Prancis, Singapura, dan Jepang.
ANWAR SISWADI