Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ini adalah final, film terakhir yang diadaptasi dari novel trilogi The Hunger Games. Empat tahun setelah perilisan perdananya, film ini menjadi budaya pop dunia. Kita tentu masih ingat ketika tahun lalu, saat Mockingjay Part 1 dirilis, sejumlah mahasiswa di Thailand menggunakan salam tiga jari ala Katniss Everdeen untuk menyatakan protesnya terhadap junta militer di negerinya. Akibat aksi ini, Thailand mengeluarkan aturan: lima orang berkumpul yang menggunakan salam tiga jari merupakan pelanggaran (Baca: Karena Salam 3 Jari Thailand Larang Hunger Games).
Kisah gadis miskin dari Distrik 12 yang menggantikan adiknya mengikuti pertandingan bertahan hidup ini memang memikat. Kisah represi dalam dunia pasca apokaliptik di mana mitos Thessus, gladiator Roma, televisi realitas, dan perilaku konsumtif masyarakat modern bergabung menjadi satu, dapat dengan mudah membuat orang merasa terhubung dengan Katniss. Pada novel terakhir seri The Hunger Games, Mockingjay, kisah ini menjadi lebih kelam. Ini adalah perang besar serta perlawanan hidup dan mati melawan rezim penguasa yang terus menindas.
Adaptasi Mockingjay ini terdiri atas dua bagian. Film bagian kedua yang tayang di bioskop mulai pekan lalu ini dibuka dengan kelanjutan kisah Mockingjay Part 1. Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) menghadapi kenyataan bahwa rekannya dari Distrik 1, Peeta Mellark (Jish Hutcherson), telah dicuci otaknya selama penahanan di Capitol. Hal ini membuat Katniss menyadari bahwa Presiden Coriolanus Snow (Donald Sutherland) akan menggunakan berbagai cara untuk mempermainkan rakyatnya. Untuk membebaskan diri, Katniss menyadari satu-satunya cara adalah membunuh Snow.
Sang Mockingjay dibantu teman kecilnya dari Distrik 12, Gale Hawthrone (Liam Hemsworth), Finnick Odair (Sam Claflin), dan Squad 451, untuk mencapai tujuannya itu. Pengepungan Capitol oleh kelompok pemberontak menjadi permainan Hunger Games yang baru bagi Katniss dan kelompoknya. Pusat negara Panem itu dipasangi pod setiap 10 langkah dan berbagai jebakan yang berfungsi untuk membinasakan para pemberontak.
Namun film ini tak hanya mengulang kompetisi hidup mati seperti The Hunger Games sebelumnya. Sebab, kali ini adalah perang. Katniss harus berhadapan dengan etika dan moralitas yang berbeda. Pada akhirnya, perang hanya membawa duka yang terdalam bagi masing-masing karakter. Seperti yang dinyatakan Katniss dalam satu bagian dalam film ini, “Saya yang paling tahu bahwa perang itu sangat personal.”
Insting Katniss untuk melindungi Primrose (Willow Shields) telah membawanya masuk dalam permainan hidup mati Hunger Games, permainan kegilaan Snow, hingga Katniss memutuskan membalas semua kekejaman itu dengan niat membunuh sang diktator. Di saat yang sama, adik kesayangannya yang dia lindungi sepenuh hati justru bergabung dalam tim medis bagian depan. Ironi yang dieksplorasi Suzanne Collins dalam novelnya ini menjadi klimaks dalam adaptasi ini.
Di tiga film pertama, karakter Katniss penuh amarah. Kali ini, keputusasaanlah yang mendorong dia untuk terus maju. Amarah dan kesedihannya baru tampak saat akhir. Katniss memang tak punya waktu untuk bersedih. Hiruk pikuk pergantian kekuasaan, intrik politik pemimpin Distrik 13 Alma Coin (Julianne Moore) dan hukuman bagi para penindas dari Capitol dengan cepat menjadi hal baru yang harus segera ditentukan pascaperang.
Sekali lagi, gamemaker Plutarch Havensbee (Philip Seymour Hoffman) harus menjadikan Katniss sebagai alatnya untuk menciptakan pemerintahan baru yang demokratis. Beberapa adegan dan dialog Havensbee, terpaksa diubah karena sang aktor berpulang sebelum film ini selesai (Baca: Aktor Peraih Oscar Tewas Overdosis Heroin).
Film terakhir ini perlu dipuji atas kesetiaannya mengikuti plot novel. Tidak ada tokoh-tokoh yang tetap hidup saat mereka harus mati seperti di novelnya. Namun film dengan pemain-pemain bagus ini lemah dari sisi pacing. Sepanjang film, plot akan terasa lambat, kemudian menjadi terlalu cepat untuk diakhiri. Satu-satunya adrenalin yang terpacu dengan sempurna adalah saat kehadiran makhluk mutan yang merongrong Katniss dan timnya dalam gorong-gorong bawah tanah.
AMANDRA M. MEGARANI
Judul: The Hunger Games: Mockingjay – Part 2
Sutradara: Francis Lawrence
Penulis Naskah: Peter Craig, Danny Strong
Pemeran: Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson, Donald Sutherland, Philip Seymour Hoffman, Julianne Moore, Willow Shields, Sam Claflin, Elizabeth Banks, Mahershala Ali, Jena Malone, Jeffrey Wright, Paula Malcomson, Stanley Tucci, Natalie Dormer, Evan Ross, Elden Henson, Wes Chatham, Eugenie Bondurant.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini