Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Teknik dasar menabuh gender itulah yang dieksplorasi I Wayan Sadra—komponis dari Sekolah Tinggi Seni Surakarta—dalam pergelaran bertajuk Abad Adab, yang diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Jepang, Jakarta, pekan lalu. Je-ngek adalah komposisi berdasarkan teknik membuka dan menutup itu. Inspirasinya dari kepiawaian maestro gamelan, almarhum Marto Pangrawit. Enam belas tahun lalu di Yogya, Sadra berduet memainkan gender. Sadra bermain dengan seorang penabuh lain dan Pangrawit sendirian. Kelincahan pergelangan tangan "membuka dan menutup", yang dikuasai dengan baik oleh Pangrawit, menghasilkan bunyi yang tak kalah variatif. "Ali-alinya (cincin) ketika menutup sampai menyentuh bilah, dan menghasilkan bunyi crik yang enak," tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo