Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - ArtSociates menggelar pameran tunggal Mella Jaarsma di Galeri Lawangwangi Bandung mulai 10 Mei hingga 10 Juni 2024 dengan judul 'Tiga Pasang Tangan' Seniman asal Belanda yang tinggal di Yogyakarta itu ikut menampilkan aneka kostum yang unik dalam gambar, foto, maupun bentuk fisiknya. Karya lainnya berupa seni instalasi, lukisan di atas kanvas dan kertas, fotografi, video seni, serta performance art yang mengawali pembukaan pameran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pameran yang dikuratori oleh Arham Rahman itu, Mella mengangkat isu soal pangan dan lapisan lain yang terkait dengan budaya agraris. Misalnya soal proyek Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE), dan food estate di Kalimantan. Selain itu dia menangkap pula masalah pertanian di sekitar tempat tinggalnya sambil berjalan-jalan di sawah.
Masalah Dasar Manusia di Pameran Tunggal Mella Jaarsma
Banyak masalah soal dasar kehidupan manusia menurut Mella yang terkait dengan siklus alam juga perubahan kampung. “Ada pertanyaan, apakah sebagai seniman masih urgent memproduksi karya seni, bagaimana seni berkontribusi pada persoalan itu dengan menyuarakannya pada karya seni,” ujar Mella Jaarsma, saat pembukaan pameran 10 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seniman Mella Jaarsma menggelar pameran tunggal di Galeri Lawangwangi Bandung, 10 Mei-10 Juni 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Mella menurut kurator pameran, menoleh pada pengalaman masa lalu yang hilang, lalu mengaitkannya dengan situasi hari ini dan apa yang mungkin hadir di masa mendatang. Di antaranya lewat performance art yang menampilkan tiga orang yang berdialog soal masalah pangan, tanah hutan adat, perubahan sosial, juga budaya.
Karya barunya seperti 'Blanket Talks' atau 'Selimut Bicara' yang berukuran 640 x 450 sentimeter, menjadi tempat tiga orang melakukan performance art yaitu Idha Saraswati, Zuhdi Sang, dan Gispa Ferdinanda Warijo. Kemudian ada 'The Impolite Project I' yang berupa sepasang kostum unik. Terbuat dari bahan tikar pandan yang diwarnai hijau, bentuknya dibuat berundak dan dipasangi roda di bagian bawahnya.
Performance art di pembukaan Pameran Mella Jaarsma di Bandung, 10 Mei 2024. Foto" TEMPO| ANWAR SISWADI.
Kostum unik lainnya pada karya berjudul 'The Impolite Project II' yang berjumlah sepasang dari bahan tikar pandan juga. Bentuknya baju lengan panjang yang ditambah sepasang lengan lagi yang lebih panjang menjulur dari bagian dada. Pakaian itu ditempatkan di atas gerobak sorong berwarna merah yang disertai selang serta keran untuk mengisi bahan bakar minyak seperti di SPBU.
Pada akhirnya karya-karya yang ditampilkan Mella pada pameran ini menurut Arham, tidak menawarkan satu kesimpulan moral atas persoalan-persoalan yang diamati. “Akan tetapi, Mella menodongkan serangkaian tegangan manusia dan alam, tradisi dan kehidupan modern, pengetahuan lokal dan kehidupan kontemporer secara terus-menerus,” ujarnya.