Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kanvas itu bagai rajutan serat. Baris-baris motif ukelan Bali dengan rapi berepetisi rapat bak tenunan. Lalu, ada sebatang kayu berujung bundar berusaha menonjol keluar. Karya abstrak I Wayan Suklu (Sujana dari Klungkung), Menembus Labirin, Menggelinding Mengempas Dinding, di Galeri Nasional itu mengingatkan pada karya Suklu berjudul Pertemuan di Philip Morris Indonesia Art Award (PMIAA) 2003, September lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo