Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Indonesia, Kamila Andini dikenal dengan film-filmnya yang menjadikan perempuan sebagai karakter utama. Perempuan 36 tahun ini mengakui bahwa seluruh filmnya mewakili resentasi perempuan dari berbagai generasi.
"Karya-karya saya adalah karya personal, dengan saya menulis cerita pribadi dan menyutradarainya. Dan dalam setiap film saya, saya pasti selalu punya tokoh utama perempuan, baik itu perempuan remaja ataupun dewasa, seorang istri atau seorang ibu," kata Kamila Andini saat menjadi pembicara dalam acara Reflections of Me yang diadakan oleh Netflix pada Kamis, 16 Maret 2023.
Kamila Andini Kenali Diri Sendiri Lewat Karakter Perempuan dalam Filmnya
Lebih lanjut, Kamila Andini menjelaskan alasannya selalu menjadikan perempuan sebagai karakter utama dalam filmnya. Rupanya, ini adalah salah satu cara Kamila Andini untuk membantunya mengenali diri sendiri.
"Karena menurut saya, setiap dari mereka betul-betul mewakili diri saya. Pada saat saya membuat film, saya ingin melihat dan mengetahui siapa diri saya sebagai kreator dan individu, dan saya berusaha untuk menjawabnya pada saat saya membuat suatu film," kata putri dari sutradara, penulis skenario, dan produser film Garin Nugroho.
Sederet film Kamila Andini dengan karakter utama perempuan yang kuat dan ikonik adalah Yuni (2021), Losmen Bu Broto (2021), dan Before, Now & Then atau Nana (2022). Film-filmnya tersebut bahkan sudah tembus festival film internasional dan mendapat penghargaan. Film terbarunya yang akan segera tayang di Netflix adalah Gadis Kretek, dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino.
"Saya juga merasa bahwa setiap karakter-karakter tersebut, saya bisa melihat diri saya di situ dan saya ingin meletakkan ide-ide, pemikiran dalam film pada karakter mereka," katanya.
Kamila Andini Wakili Perasaan Perempuan
Dalam acara yang digelar untuk merayakan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Maret ini, Kamila Andini memiliki harapan besar khususnya sebagai perempuan. Dalam setiap karyanya, Kamila Andini selalu mencurahkan perasaannya dan ia ingin hal tersebut juga bisa mewakili para perempuan di luar sana.
"Setiap kali saya menciptakan film atau karakter, saya berharap bahwa apa yang saya pikirkan, apa yang saya lihat dan apa yang saya rasakan juga bisa mewakili perempuan-perempuan lain yang mungkin merasakan yang sama atau pun mengalami hal yang sama, berupaya untuk mencari visi dan misi yang sama," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.