Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Tomb Raider (2018): Lara Croft yang Baru, Cerita yang Biasa

Menit-menit awal Tomb Raider versi terbaru ini seolah menjanjikan sesuatu. Kisah Lara Croft yang kembali ditarik ke masa mudanya sebelum jadi arkeolog

22 Maret 2018 | 00.00 WIB

Alicia Vikander perankan Lara Croft
Perbesar
Alicia Vikander perankan Lara Croft

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO-Tomb Raider dibuka dengan latar si sebuah arena tinju, Lara (Alicia Vikander) bertarung dan kalah. Kekalahannya jadi bahan obrolan dan olokan kawannya. Lara berseloroh, satu waktu dirinyalah yang akan buat lawannya babak belur di arena tinju.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lara, dianggap sosok yang potensial oleh pelatihnya. Sayang ia kerap menunggak bayaran. Sang pelatih sekaligus pemilik sasana tinju itu pun memberi peringatan kepadanya. Tak ambil pusing, Lara pergi dan lanjut bekerja. Ia menjadi pengantar makanan dengan sepeda. Secara fisik, Lara begitu lihai dalam bertarung, cekatan mengendari sepeda. Hal itu jadi salah satu modalnya bertahan hidup di jalanan.

Alicia Vikander perankan Lara Croft. Ini jadi kisah berbeda dengan film sebelumnya yang sempat diperankan Angelina Jolie

Mau bagaimana pun ia tetap butuh fulus. Sebuah taruhan jalanan pun ia ikuti. Membawa ekor rubah untuk dikejar puluhan pesepeda. Kalau lolos, ia menang. Ia terlihak begitu pacak, memahami jalanan, serta celah untuk bisa menghindar dari kejaran pesepeda lainnya. Sayangnya sebuah kecelakaan menghantarkannya ke kantor polisi.

Kedatangan Anna Miller (Kristin Scott Thomas) untuk menjamin kebebasannya menyampaikan penonton kepada sisi lain kehidupan Lara sebenarnya. Lara, putri tunggal seorang pengusaha yang juga tertarik dengan hal mistis, Richard Croft (Dominic West). Menghilangnya sang ayah sejak ia remaja, membuatnya menjauh dan hidup di jalanan. Dalam bawah sadarnya ia menolak sosok ayahnya yang hilang itu sudah tiada.

Sebuah peristiwa akhirnya membawa Lara terbang ke Hong Kong. Singkat cerita ia bertemu Lu Ren (Daniel Wu), pemilik kapal, pemabuk, putra nelayan yang mengantar ayah Lara ke sebuah pulau maut, Yamatai. Tempat yang sangat diyakini Richard Croft menyimpan sesuatu yang sangat bernilai dan patut dilindungi agar jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah.

Menit-menit awal Tomb Raider versi terbaru ini seolah menjanjikan sesuatu. Kisah Lara Croft yang kembali ditarik ke masa muda, masa sebelum ia terjun dan bergiat dengan hal-hal berbau pencarian benda purbakala atau seperti judulnya, seorang pemburu atau penjarah makam.

Sutradara Roar Uthaug menarik kisah Lara dan mengikatnya dengan memori masa kecil betapa dekatnya ia dengan sang ayah. Sehingga saat satu waktu sang ayah tak memenuhi janjinya tuk kembali, ia begitu yakin ayahnya tak benar-benar mati.

Sayang, ekspektasi terhadap tawaran kisah baru ini rasanya kudu berhenti saat kita mulai mengikuti perjalanan Lara mencari ayahnya tersebut. Usai dihantam badai mahadahsyat yang menghancurkan kapal Lu Ren. Lara dan sang nakhoda masih bisa bertahan—bahkan keesokannya, Lu Ren sudah menjadi salah satu budak dari Mathias Vogel (Walton Goggins) yang mengaku telah menembak mati Richard.

Salah satu adegan Alicia Vikander sebagai Lara Croft di film Tomb Raider (2018)

Lara tak mau kehabisan waktu, ia segera mencoba kabur, membuat pemberontakan kecil dan ya, ia berhasil. Sebuah peristiwa membuatnya kena tembak. Tapi setidaknya ia menemukan apa yang ia cari jauh-jauh ke Yamatai.

Menonton Tomb Raider, memang harus menyingkirkan pandangan soal logis-tak logis. Terutama untuk menikmati aksi laga tembakan dan adu panah. Melihat Lara dalam hari yang belum berganti seolah tak habis tenaga saja rasanya cukup bikin lelah. Memang, dari awal, Lara memang ditunjukkan memiliki kecerdasan menurun dari ayahnya.

Masalahnya, ia tetap manusia biasa bukan superheronya Marvel yang punya kekuatan tersendiri untuk menghadapi musuh, pun tahan dari macam-macam luka. Hebatnya, semua dilakukan sendiri, bahkan Lu Ren hanya bisa menunggu di luar goa bersama puluhan nelayan yang jadi pekerja paksa.

Tawaran sutradara yang di awal menunjukkan sisi Lara yang lebih manusiawi, sisi humanis yang cukup ditonjolkan, serta bagaimana ada kisah ayah-anak  yang kerap diulang, terkikis di Yamatai. Akhirnya, film ini tinggal menunggu kelanjutan kalau melihat dari bagaimana Roar Uthaug menutup kisah Lara saat kembali ke perusahaan ayahnya.

Alicia Vikander memerakan sosok Lara yang baru dan bisa dibilang sukses. Ia tak perlu takut dibayang-bayangi Lara Croft versi Angelina Jolie. Kehadiran Vikander mengisi peran baru ini rasanya tepat. Tinggal menunggu aksi kelanjutannya, semoga bisa membayar rasa kurang puas dari kisah mulanya ini.

 Sutradara: Roar Uthaug

Produser: Graham King

Naskah: Evan Daugherty, Geneva Robertson-Dworet berdasarkan Tomb Raider by Crystal Dynamics

Pemain: Alicia Vikander, Dominic West, Walton Goggins, Daniel Wu, dan Kristin Scott Thomas

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus