Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Senin pekan lalu, Prof Dr Raden Panji Soejono dipanggil menghadap Sang Khalik. Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Lahir di Mojokerto, Jawa Timur, pada 27 November 1926, ia menghabiskan lebih dari 50 tahun hidupnya untuk mengembangkan arkeologi Indonesia. Meskipun telah purnatugas sebagai Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada 1987, ia tetap setia bertandang dan bekerja di lembaga yang ia dirikan itu hingga hari-hari akhirnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo