Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang akan terjadi jika band rock and roll The Beatles tak pernah ada? Ini menjadi petaka bagi seorang pemuda Inggris keturunan India, Jack Malik (Himesh Patel). Ia menjadi satu-satunya manusia di bumi yang mengingat band asal Liverpool tersebut. Bahkan koleksi piringan hitam yang merekam lagu-lagu yang didengungkan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Star itu pun hilang tak berbekas.
Sehari sebelum The Beatles sama sekali tak diingat siapa pun--kecuali Jack dan kemudian dua orang lainya--Jack mengalami kecelakaan usai memutuskan untuk mengakhiri karier bermusiknya yang tak kunjung terang.
Jack seringkali membawakan lagu-lagu The Beatles di banyak kesempatan. Penampilannya di panggung-panggung kecil di kafe hanya mampu menarik perhatian Ellie (Lilly James), manajer dan juga sahabatnya sejak kecil. Ellie pula yang setia mendampingi Jack di setiap kesempatan di sela aktivitas mengajarnya sebagai seorang guru matematika.
Namun Ellie juga tak mengingat siapa The Beatles apalagi lagu-lagunya kala Jack menyanyikan Yesterday dengan gitar baru pemberian Ellie. Meski Ellie sangat terkesan dengan lagu yang dikiranya diciptakan Jack.
Tak ada yang mengingat The Beatles, bahkan mesin pencarian di internet pun merujuk beatles menjadi kumbang. Berbagai kata kunci coba Jack lakukan, tentu saja hasilnya nihil. Bahkan hilangnya The Beatles rupanya berdampak pada ketiadaan beberapa hal juga di muka bumi. Dan bagian pencarian bukti ini menjadi salah satu adegan yang bisa mengundang tawa. Padahal TIME saja memasukkan The Beatles sebagai salah satu orang (musikus) paling berpengaruh di abad-20.
Peristiwa aneh yang dialami Jack tak mendorong tokoh utama film ini mencari tahu penyebab keanehan itu. Namun, ia terdorong untuk mencatat sebanyak mungkin lirik lagu yang bisa ia ingat. Menyanyikannya, sampai akhirnya ada seseorang yang tertarik untuk membantunya merekam beberapa lagu dalam sebuah album. Sukses? Tidak juga. Tepatnya belum.
Tanpa banyak penjelasan mengapa tiba-tiba The Beatles tak diingat atau bahkan ternyata dianggap tak pernah ada, film Yesterday garapan Danny Boyle ini dengan naskah yang ditulis Richard Curtis (Notting Hill, Love Actually) ini menyuguhkan kisah romantik komedi yang segar.
Konsep sesuatu yang hilang dari garis waktu, dari sejarah dalam sebuah film bukan hal yang benar-benar baru. Namun sang sutradara dan penulis naskah membidik salah satu ikon budaya pop dengan sebuah pengandaian 'bagaimana jika sesuatu yang begitu fenomenal tak pernah ada?' Memilih The Beatles dengan segenap nomor lagu hits tentu jadi garapan yang cukup menarik. Band yang 20 lagunya duduki puncak tangga Billboard tiba-tiba lenyap? Ya, bayangkan saja.
Film romantik-komedi ini juga musikal dengan deretan lagu Beatles yang bisa saja membuat penggemar ikut bernyanyi kala satu persatu lagu dibawakan Jack di tengah kegamangan: ingin menjadi musikus sukses, ingin menjaga agar lagu The Beatles tetap eksis, tapi ia pun tak mau berbohong dan aji mumpung memanfaatkan kondisi mengakui lagu-lagu itu adalah karyanya. Ada belasan lagu yang digunakan sutradara mewarnai kisah film ini.
Kisah yang diramu dalam Yesterday sungguh sederhana. Tak ada hal yang dirumit-rumitkan. Konflik dan penyelesaiannya pun tak begitu istimewa. Namun film ini tetap bisa menjadi tontonan yang menyenangkan lantaran dialog, komedi, sajian visual, dan kejutan-kejutan diiringi lagu-lagu hits yang diramu di dalamnya tak membuat 116 menit waktu terbuang percuma.
Yesterday mulai tayang di Inggris dan di Indonesia Jumat, 28 Juni 2019. Film ini tayang perdana di Tribeca Film Festival pada 4 Mei lalu.
AISHA SHAIDRA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini