Belajar Beragam Hal di Kampung Sinau

Muhammad Toha Mansyur mendirikan Kampung Sinau di Kota Malang demi mencegah anak-anak setempat putus sekolah. Melibatkan banyak relawan agar anak belajar beragam hal.

19 Desember 2021 | 00.00 WIB

Perbesar

M. Toha Mansyur Al Badawi (kanan). FB Kampung Sinau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Kampung Sinau berdiri agar anak-anak setempat terhindar dari perilaku negatif seperti mabuk-mabukan.
Anak-anak di Kampung Sinau belajar beragam hal, seperti mural, melukis, tari, mengaji, hingga bahasa Korea.
Kampung Sinau tidak mengandalkan donatur, karena mereka memiliki sejumlah usaha.

HUJAN deras mengguyur Cemorokandang, Kedungkandang, Kota Malang, Kamis lalu. Namun niat anak-anak setempat untuk mengaji di Tempat Pendidikan Al-Quran (TPQ) Darussalam tak surut. Mereka berdatangan sembari memegang payung menuju gedung dua lantai seluas lapangan voli di Jalan Untung Sudiro, RT 04 RW 04, Cemorokandang, tersebut. Orang-orang mengenal kawasan itu sebagai Kampung Sinau.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

kampung

anak

kota-malang

Gangsar Parikesit

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014. Liputannya tentang kekerasan seksual online meraih penghargaan dari Uni Eropa pada 2021. Alumnus Universitas Jember ini mendapatkan beasiswa dari PT MRT Jakarta untuk belajar sistem transpotasi di Jepang.

Edisi 4 Mei 2025