TEMPO.CO , Jakarta:Kementerian Perhubungan membekukan izin terbang pilot maskapai Lion Air, Hanum Adhyaksa, yang ditangkap karena pesta sabu-sabu. Hanum ditangkap bersama seorang pengusaha muda dan dua mahasiswi di studio karaoke sebuah hotel di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa lalu.
"Lisensi pilot sudah dibekukan sementara sampai ada hasil penyelidikan Badan Narkotika Nasional atau putusan pengadilan," kata juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang Ervan, kemarin.
Kementerian Perhubungan juga bakal mengeluarkan regulasi yang mewajibkan tes narkoba dan alkohol untuk semua pilot, operator kendali lalu lintas udara (ATC), petugas keamanan, dan petugas perawatan mesin. Regulasi mengadopsi peraturan yang berlaku dalam dunia penerbangan Amerika Serikat.
"Semua pihak yang menangani masalah keselamatan penerbangan atau sensitive person wajib ikut tes ini," kata Bambang.
Sejumlah pilot Lion yang disambangi di tempat menginap mereka di Hotel Sahid Makassar kemarin menolak mengomentari kasus yang menjerat Hanum. Namun Stephanus Gerardus, Ketua Asosiasi Pesawat Garuda, menyatakan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) memiliki aturan keras terkait dengan narkoba, termasuk alkohol.
"Apa pun alasannya, seorang pilot tidak boleh menggunakan narkoba. Karena dalam bertugas dia membawa ratusan nyawa penumpang," kata Stephanus.
Faktor kesehatan, menurut Stephanus, adalah hal penting dalam profesi pilot. Itu sebabnya, enam bulan sekali Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menggelar tes kesehatan untuk para pilot Garuda. "Cek kesehatan itu termasuk tes urine," katanya.
Direktur Utama Lion Air Edward Sirait meminta masyarakat tidak berprasangka buruk terhadap maskapainya. Dia mengaku sangat menyesalkan tindakan pilot yang disebutnya oknum tersebut.
Edward juga mengatakan pembekuan izin Hanum merugikan maskapai. "Ada biaya setidaknya Rp 2 miliar ketika mengangkat seorang pilot Lion Air. "Intinya, kami rugi jika kehilangan pilot," ujarnya.
Hanum tertangkap basah pesta sabu-sabu di Grand Clarion Hotel, Selasa dinihari lalu. "HA ditangkap oleh petugas BNN bersama tiga temannya, AE, DI, dan AH, dengan satu bong pengisap, plastik bungkus narkoba, dan 0,3 gram sabu di saku celana HA," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN Sumirat Dwiyanto kemarin.
Saat itu sebenarnya ada enam orang, tapi hanya empat yang positif dan ditangkap. "Dua lainnya negatif dan ternyata masih di bawah 17 tahun, "kata Sumirat.
NIEKE INDRIETTA | INU KERTAPATI | MUHAMAD RIZKI | CORNILA DESYANA | ARDIANSYAH RAZAK
Berita Terkait
Asosiasi: Tak Ada Alasan Membenarkan Pilot Nyabu
Pasca Pilot Nyabu, Maskapai Wajib Tes Narkoba
Dicokok, Izin Terbang Pilot Lion Nyabu Dibekukan
Pilot Lion Air Nyabu Dikuntit Tiga Bulan
Pilot Lion Air Nyabu Masih Diperiksa BNN