TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufik Kiemas menilai rencana pelaporan proyek renovasi ruang rapat Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat ke Komisi Pemberantasan Korupsi terlalu cepat. Dia menyarankan proyek ini diaudit terlebih dahulu oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan serta Badan Pemeriksa Keuangan. "Dua lembaga ini yang mengawal duit negara," kata Taufik saat ditemui di gedung MPR/DPR, Jumat, 20 Januari 2012.
Seperti diketahui, sore ini rencananya Ketua DPR Marzuki Alie akan melaporkan sejumlah proyek di DPR yang bermasalah kepada KPK. Salah satu yang menonjol adalah masalah renovasi ruang rapat Banggar yang menelan biaya Rp 20,3 miliar.
Lebih lanjut Taufik menyarankan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR tidak dijabat oleh Ketua Dewan. Bahkan, untuk meminimalisasi masalah, dia menilai pergantian Ketua BURT bisa dilakukan segera, sekalipun di tengah masa jabatan. "BURT tetap diperlukan, tapi ketuanya bukan ketua parlemen," katanya.
Dijelaskan, semua anggaran memang memerlukan tanda tangan Ketua DPR. Namun dia yakin Marzuki Alie kurang hati-hati saat menyetujui proyek renovasi ruangan Banggar ini. Meskipun tidak memiliki maksud tertentu dalam proyek ini, sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie tetap harus bertanggung jawab.
Taufik yakin ada kelalaian dalam proyek renovasi ruangan ini. Seharusnya, kata dia, Sekretaris Jenderal memberi tahu secara detail rencana ini kepada Ketua DPR. "Yang mengurus itu (rencana renovasi) kan dia (Sekretariat Jenderal)," ucapnya.
Renovasi ruangan Banggar DPR menimbulkan kehebohan karena menghabiskan dana fantastis. Tak hanya itu, para pihak yang terlibat dalam proyek ini juga saling tuding mengenai siapa yang mengusulkan dan melaksanakan renovasi ini. Banggar menyatakan proyek ini ditangani oleh Sekjen DPR, sementara Sekjen menuding balik Banggar sebagai penentu proyek ini. Ketua DPR yang juga menjadi Ketua BURT mengaku tidak mengetahui detail proyek renovasi ini.
I WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Politik Terpopuler
UI Diduga Rugikan Negara Miliaran Rupiah
Dahlan Disebut Terima Fee, Dahlan Menagih
Dahlan Bisa Capek Pakai Sepatu
TGPF Temukan Bukti Rekayasa Kasus Mesuji
Mirwan Merasa Aneh Disebut Ketua Besar
Setor Uang Palsu, Pensiunan BI Ditangkap
Ruang Banggar, Biaya Tinggi, Hasilnya Tak Istimewa
UI Masih Bungkam Karena Belum Terima Laporan BPK
Adik Ipar Malinda Dee Divonis 3 Tahun
SBY Sebut Politik Uang Itu Racun