TEMPO.CO, Jakarta - Kedekatan Angelina Sondakh dengan Anas Urbaningrum bukan sebentar di Partai Demokrat. Kolaborasi sang Wakil Sekretaris Jenderal I Partai Demokrat dengan sang Ketua Umum makin kentara sejak Anas terpilih sebagai ketua umum dalam kongres di Bandung pada 2010.
Penetapan tersangka Angelina Sondakh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi disebut makin menyudutkan Anas Urbaningrum dari posisinya di Demokrat. Apalagi Dewan Pembina Partai Demokrat mengultimatum kepengurusan Anas.
Inilah sejumlah peristiwa dan kasus yang melibatkan kedua pejabat teras di Partai Demokrat itu.
A. Kisruh Pengurus Partai Demokrat Yogyakarta
Sejumlah kader Demokrat Yogyakarta menolak penetapan Angie sebagai Pelaksana Tugas Pengurus Daerah Partai Demokrat Yogyakarta menggantikan Prabu Kusumo. Anas Urbaningrum tampil membela dan mengatakan Angie sosok yang tepat. Kata Anas, pemilihan Angie keputusan rapat pengurus pusat. ”Angie dinilai rapat pengurus pusat bisa menjalankan tugas sebagai pelaksana tugas dengan baik.”
B. Kongres Demokrat 2010
Angelina berperan sebagai sekretaris tim sukses Anas. Dalam perannya, Angie melakukan lobi politik, termasuk kepada Andi Mallarangeng yang mencalonkan diri sebagai ketua umum. Angie menawari Andi posisi sebagai sekretaris dewan pembina partai. Selain untuk mendapatkan dukungan dari kubu Andi, tawaran itu diklaim sebagai pesan dari Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono, yakni memberi tempat bagi calon yang kalah.
M. Nazaruddin, terdakwa kasus suap Wisma Atlet, menyebutkan adanya permainan uang dalam kongres untuk memenangkan Anas sebagai ketua umum. Ganti Angie membela Anas dengan membantah keterangan Nazar. Angie mengatakan timnya hanya membiayai akomodasi pengusung Anas. ”Untuk penginapan, transportasi, dan makan. Itu kan wajar,” kata Angelina.
C. Kasus Hambalang
Nazar mengaku diperintahkan oleh Anas untuk berkoordinasi dengan Angie selaku koordinator anggaran dari Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat pada akhir 2009. Dia juga menyebutkan aliran dana ke sejumlah kader, termasuk Angie dan Anas. Anas enggan menanggapi. ”Itu hanya mengulang-ulang cerita karangan. Saya tak berminat menanggapinya.”
D. Kasus Wisma Atlet
Melalui pesan BlackBerry, Nazar mengungkapkan istilah "Ibu Artis", yaitu panggilan untuk Angie. Istilah itu, kata Nazar, berasal dari Anas sejak 2010. Mindo Rosalina Manulang, bekas anak buah Nazar, dalam persidangan menyebutkan Angie pernah meminta "apel" untuk diteruskan kepada seseorang yang dia sebut "Ketua Besar" dan "Bos Besar". Apel merupakan istilah uang. Belakangan diketahui istilah "Bos Besar" itu merujuk pada Anas.
Angie membantahnya. "Bicara ke saya saja tak pernah, apalagi saya minta atau menerima." Adapun Anas tak berkomentar banyak. "Proses hukum serahkan kepada lembaga penegak hukum."
SUKMA | DRIYAN (PDAT)
SUMBER: BERBAGAI SUMBER DAN TNR
Berita Terkait
Di Yogya, Anas 'Ditembak': Nopo Leres Mas Anas Korupsi?
Angie Ternyata Pemegang Kartu Bos Besar
Anas Tawarkan Bantuan Hukum untuk Angie
Duduk di Sebelah Anas, Mahfud Sindir Politikus Partai Busuk
Anas: Serangan Adalah Vitamin untuk Kesehatan
Janji Anas: "Jika Terlibat, Saya Tak Berpolitik Lagi"