TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin, menyesalkan penghentian subsidi terhadap tim nasional PSSI. "Ini sangat merugikan," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Senin, 5 Maret 2012.
Namun, ia berharap penghentian subsidi ini dapat menjadi momen introspeksi dengan cara dialog dengan semua pihak. Sebab, subsidi pemerintah memainkan peranan penting bagi lembaga yang ia pimpin. "Untuk bertanding kami butuh dana," katanya.
Djohar berencana untuk terus melakukan komunikasi dengan pihak kementerian dan pemerintah. "Timnas bermain membawa nama bangsa, bukan nama kelompok," ujarnya.
Pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, menyatakan menghentikan subsidi untuk tim nasional PSSI. Keputusan itu diambil Kemenpora karena kisruh di PSSI yang tidak kunjung usai dan berujung kekalahan telak 0-10 timnas dari Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014, Rabu, 29 Februari 2012 lalu.
"Akan terus begitu sampai diskriminasi itu selesai," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, di gedung Kemenpora, Senin, 5 Maret 2012.
Menanggapi pernyataan Menteri Andi, Djohar mengatakan PSSI tidak melakukan diskriminasi. Menurut dia, PSSI hanya mematuhi statuta FIFA yang melarang pemain yang berkompetisi di liga ilegal memperkuat timnas. "Bukan aturan PSSI, aturan FIFA itu," katanya.
ANANDA PUTRI
Berita Terkait:
SBY: Introspeksi Pertandingan Bahrain
SBY: PSSI Jangan Sibuk Berantem!
RI Keok Lawan Bahrain, SBY Pun Gelar Jumpa Pers
Djohar Didesak Mundur dari PSSI
Keok dari Bahrain, PSSI Protes Wasit ke FIFA
Keok dari Bahrain, PSSI Malah Tuding Wasit Buruk
Timnas Kebobolan 10 Gol, Pengurus PSSI Didesak Mundur
Gelar KLB, KPSI Anggarkan Dana Rp 1 Miliar