Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Ini Sebut Anas Bukan Bos Grup Permai  

image-gnews
Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum (kanan) membuka pendidikan dan latihan searchand resque (SAR) Nasional Angkatan I Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Dekorat di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (12/3). ANTARA/Andika Wahyu
Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum (kanan) membuka pendidikan dan latihan searchand resque (SAR) Nasional Angkatan I Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Dekorat di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (12/3). ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tridianto, Ketua DPC Partai Demokrat (DP), menyebutkan kesaksian adik kandung Muhammad Nazaruddin, Muhajiddin Nur Hasyim dan Gerhana Sianipar, dalam persidangan Nazar pekan lalu adalah kesaksian palsu. Tri menegaskan tudingan bahwa Ketua Umum PD Anas Urbaningrum bos Grup Permai adalah tidak benar.

Tri mengaku sebagai teman dekat Nazar. Ia menegaskan Anas tidak pernah hadir di Tower Permai. "Saya selama setahun di situ tidak pernah lihat Anas di situ," kata Tri di Hotel Pullman Jakarta, Selasa malam, 13 Maret 2012.

Tri justru menuding bos sebenarnya adalah Nazar. Nazar memimpin perusahaan itu hingga sebelum ditangkap KPK pada 2011. "Perusahaan itu punya Nazar. Dia kan yang memimpin rapat segala macam," ujarnya.

Tri menuturkan keterangan Nazar yang menyatakan Yulianis sebagai bendahara Grup Permai juga tidak benar."Bendaharanya Neneng," ujarnya. Tri mengaku dekat dengan Nazar sebelum acara Kongres Demokrat 2010. Ia juga mengaku sering main di perusahaan itu.

Dalam persidangan terdakwa kasus suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin pekan lalu, jaksa menghadirkan dua saksi yang meringankan, yakni Hasyim dan Gerhana. Dalam kesaksiannya Hasyim menyebutkan Anas sebagai bos Grup Permai. Hasyim juga bersaksi bahwa Anas membentuk sistem konsorsium di perusahaan yang terletak di Mampang, Jakarta Selatan, itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Hasyim, Anas selalu hadir dan memimpin rapat perusahaan serta punya mayoritas saham perusahaan setelah Nazar mengundurkan diri pada 2009.

Gerhana pun mengatakan Anas sebagai bos perusahaan. "Saya tahu dari akta. Dalam rapat, Pak Nazar juga pernah meminta data yang nantinya akan diserahkan ke Pak Anas untuk dipertanggungjawabkan," ujarnya.

NUR ALFIYAH

Berita Terkait:
Nazar Menjamin Anas Nikmati Komisi Hambalang

Sudah 36 Orang Diperiksa untuk Kasus Hambalang
Nazar Menjamin Anas Nikmati Komisi Hambalang
Hakim pun Dibikin Geregetan oleh Nazar
Nonton Langsung Tristan Alif Si Bocah 'Messi' Indonesia
Nazar Menjamin Anas Nikmati Komisi Hambalang
Tristan Alif Si Bocah 'Messi' di Mata Pelatih
Azis-Nazaruddin Bermain di Proyek Kejaksaan
Menteri Agama: Zona Satu Waktu Tak Ganggu Jadwal Salat

Siapa dan Bagaimana Fee Hambalang ke Arena Kongres Demokrat?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun

23 November 2017

Rusli Zainal Dituntut 17 Tahun Penjara
MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun

MA kabulkan peninjauan kembali (PK) mantan gubernur Riau Rusli Zainal. Hakim Agung mengkorting masa hukuman Rusli Zainal 4 tahun.


Pengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara

30 Oktober 2017

Mantan Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Angelina Sondakh memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pengadaan alkes Universitas Udayana dengan terdakwa Dudung Purwadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 30 Agustus 2017. Dudung didakwa bersama-sama Nazaruddin dan Made Megawa telah bersepakat memenangkan PT DGI sebagai atau rekanan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara

Mantan Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, adalah terdakwa kasus korupsi proyek rumah sakit di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet Palembang.


Angelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR

30 Agustus 2017

Sandiaga Uno (kiri) dan Angelina Sondakh (kanan) bersiap untuk bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pengadaan alkes RS Khusus Pendidikan Kedokteran di Universitas Udayana dan kasus proyek Wisma Atlet Palembang dengan terdakwa Dudung Purwadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 30 Agustus 2017. Sidang tersebut beragenda mendengar keterangan saksi-saksi. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Angelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR

Angelina Sondakh membeberkan bagaimana budaya bagi-bagi jatah terkait proyek terjadi di DPR.


PT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah

30 Agustus 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri panggilan jaksa penuntut umum KPK untuk bersaksi dalam sidang korupsi Alkes Udayana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, 30 Agustus 2017. Tempo/Maya Ayu
PT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah

Sandiaga Uno membantah PT DGI menerima commitment fee terkait dengan sejumlah proyek.


Jadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet

30 Agustus 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri panggilan jaksa penuntut umum KPK untuk bersaksi dalam sidang korupsi Alkes Udayana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, 30 Agustus 2017. Tempo/Maya Ayu
Jadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet

Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, tak tahu-menahu mengenai proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.


Kasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi  

23 Agustus 2017

Foto udara pembangunan Wisma Atlet di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA/Nova Wahyudi
Kasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi  

Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali disebut-sebut dalam sidang korupsi proyek Wisma Atlet di Sumatera Selatan.


Angelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset

6 Januari 2016

Angelina Sondakh dicecar pertanyaan oleh media sebelum sidang lanjutan korupsi Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 14 Agustus 2014. Sidang menghadirkan delapan orang saksi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Angelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset

Selama bekerja di Banggar, Angie mengaku hanya mendengar komando dari Nazaruddin.


Jadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin  

6 Januari 2016

Angelina Sondakh dicecar pertanyaan oleh media sebelum sidang lanjutan korupsi Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 14 Agustus 2014. Sidang menghadirkan delapan orang saksi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin  

Duduk di ujung sebelah kiri, Angie memberikan kesaksian terkait dengan pekerjaannya selama menjadi anggota Badan Anggaran DPR di bawah kepemimpinan Nazaruddin.


Heboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora

19 Juni 2015

Pemain Timnas Vietnam, Do Duy Manh (kiri) dan Que Ngoc Hai berselebrasi usai mencetak gol yang ke-5 ke gawang Timnas U-23 saat berlaga di ajang Sepakbola Sea Games ke-28 di Singapura, 15 Juni 2015. REUTERS
Heboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora

Tim Sembilan pernah bertemu dengan seseorang berinisial BS pada awal Maret lalu.


Alex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen  

20 April 2015

Gubernur Sumatera Selatan,Alex Noerdin. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Alex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen  

Alex mengacuhkan pertanyaan wartawan dan memilih langsung naik ke mobil Toyota Innova warna hitam.