TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Timur Pradopo memastikan lima orang yang ditembak di Bali berkaitan dengan terorisme. Secara khusus, jaringan ini merupakan pengembangan perampokan Bank CIMB Niaga Medan, Agustus 2010 lalu. Tindakan kemarin dianggap hanya sebagai penegakan hukum.
"Tadi malam jam 20.30, ada penangkapan, dua TKP, ada lima orang. Ini berangkat dari TKP yang ada di Medan, perampokan CIMB Niaga. Kemungkinan ada kaitan masalah teror," kata Timur seusai menyerahkan SPT di Kementerian Keuangan, Senin, 19 Maret 2012.
Namun, Timur menambahkan, saat ini kasus masih dalam pengembangan penyidik Polda Bali dan Detasemen Khusus 88 Anti-terorisme. "Nanti akan berkembang dan sekarang akan terus dikembang dari beberapa penyidikan di Bali," kata Kapolri.
Dia meminta masyarakat tetap tenang menanggapi peristiwa penangkapan di Bali. "Polisi lakukan langkah-langkah pencegahan sampai tuntutan hukum," kata dia.
Kemarin, Densus 88 Antiteror menembak mati lima teroris di dua lokasi di Sanur. HN, 32 tahun, dan AG, 30 tahun tewas dalam baku tembak di Gunung Soputan, Denpasar.
Sementara itu, tiga orang lagi, UH dan Dd, 27 tahun, asal Bandung serta M, 30 tahun, asal Makassar diringkus di Jalan Danau Poso 58. Kelimanya terendus hendak melakukan perampokan bank dan tempat penukaran uang asing di Bali.
ARYANI KRISTANTI
Berita Terkait
Polisi Buntuti Lima Teroris Bali Selama Sebulan
Warga Sempat Lihat Teroris Keluar dari Penampungan PSK
Jenazah 5 Teroris Bali Diterbangkan ke Jakarta Siang Ini
Jenazah Lima Teroris di Bali Diidentifikasi
Jenazah 5 Teroris di Bali Dijaga Ketat Polisi
Lokasi Penembakan Teroris di Bali Jadi Tontonan
Ditembak di Bali, Lima Teroris Juga Diduga Perampok