TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Nanat Fatah Nastsir, menyatakan gebrakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan perlu dicontoh. "Mungkin juga harus dilakukan oleh menteri-menteri lain," ujar Nanat di Gedung DPR, Rabu, 21 Maret 2012.
Menurut Nanat, saat ini banyak persoalan dalam birokrasi yang harus dibenahi. Pimpinan lembaga pemerintah sering menganggap tidak ada masalah, tapi nyatanya di tingkat bawah banyak kebijakan yang tidak terlaksana. Karena itu, pimpinan perlu sesekali turun ke bawah untuk memastikan kebijakan sudah terlaksana dengan baik. "Kayak Pak Dahlan ini harus banyak agar ada terobosan yang riil," harapnya.
Nanat mengatakan setiap pemimpin lembaga negara perlu melakukan terobosan. Bisa dengan mencontoh cara Dahlan yang melakukan inspeksi mendadak terhadap kerja pegawai di lapangan. Namun, sidak tidak bisa dilakukan setiap saat. Dalam hal tertentu, kontrol dan shock theraphy itu perlu. "Harus dicari waktu yang tepat," katanya.
Buruknya birokrasi pemerintah terlihat dari tingginya rating doing bussines Indonesia di tingkat dunia. Birokrasi Indonesia dinilai belum probisnis sehingga pengurusan izin usaha menjadi lama dan mahal. "Birokrasi kita sekarang sangat birokratis. Saya setuju presiden katakan birokrasi kita gagal," katanya.
Agar birokrasi segera berbenah, ICMI meminta pemerintah konsisten melaksanakan birokrasi reformasi. Mulai dari pembentukan good governance, bebas KKN, dan peningkatan pelayanan. "Persoalan kita adalah kelembagaan yang tidak efisien," kata Nanat.
Pemerintah, kata Nanat, harusnya mulai mempertimbangkan perampingan lembaga pemerintah, bukan malah menambah lembaga. Pemerintah juga harus menyelesaikan tumpang tindih peraturan pemerintah. Tumpang tindih ini kata Nanat terjadi antara pusat dengan daerah, dan pemerintah daerah dan daerah.
Nanat juga mengkritisi budaya birokrasi yang menurutnya masih feodal. "Birokrasi masih ingin dilayani bukan melayani. Makanya harus menajamkan profil birokrasi yang melayani," katanya.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Taufiq Kiemas Galau Tindakan Ekstrem Dahlan
Berharap Dahlan Iskan Tak Terjebak 'One Man Show'
Pasca-Diamuk Dahlan, Tak Ada Lagi Antrean Panjang di Tol Semanggi
Dahlan: Saya Bukan Banting Tapi Buang Kursi Tol
Operator Jalan Tol Sering Ditegur Soal Antrean
Habis Ngamuk di Tol, Dahlan Berobat ke Cina
Dahlan Ngamuk, YLKI Terima Banyak Keluhan Tol
Standar Jalan Tol Masuk Undang-undang
Gaya Dahlan Pecah Kebekuan Pemerintah