TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI membantah mengeluarkan pernyataan melalui BlackBerry Messenger dan pesan pendek telepon seluler yang memperingatkan akan ada demo yang lebih parah dibanding 1998.
Isi pernyataan yang dibantah itu mengingatkan agar masyarakat tidak keluar rumah pada 26-27 Maret 2012. Melarang anak-anak sekolah dan meminta toko dan kantor tutup dengan alasan bakal ada unjuk rasa yang melibatkan belasan ribu orang. Pesan itu bahkan mengatasnamakan kepolisian atau Kabareskrim bernama Irjen Pol Haimtop Wu. (Baca: Cara Polisi Agar Tragedi Mei 98 Tak Terulang dan Polisi: TNI Jaga Istana, DPR, dan Monas)
Juru bicara Kepolisian RI, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli, membantah lembaganya yang mengeluarkan peringatan itu. "Infonya keliru, tidak ada Kabareskrim nama tersebut," ujarnya, Senin 26 Maret 2012.
Boy Rafli juga meminta masyarakat tidak resah meski terjadi berbagai unjuk rasa yang menolak kenaikan bahan bakar minyak. Kepolisian pun akan menjaga keamanan pengunjuk rasa. Namun, ia menegaskan, peserta demo diminta mematuhi ketentuan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Unjuk rasa tidak dilarang selama tidak bertindak anarkistis.
"Mohon tidak anarkistis, berunjukrasalah dengan indah, damai, patuh hukum, dan menghargai hak orang," ujarnya.
Kepala Divisi Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto sependapat. "Itu tidak benar. Sudah banyak SMS liar. Diharapkan masyarakat jangan termakan isu tersebut," ujarnya.
Sejumlah mahasiswa, buruh, ormas, dan lembaga swadaya masyarakat merencanakan demo besar-besaran terkait dengan kenaikan BBM yang terakhir sudah disetujui partai-partai koalisi. Demo ini akan berlangsung serentak di sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya.
Jumlah demonstran yang akan berunjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak pada Selasa besok, 27 Maret 2012, diperkirakan mencapai 8 ribu orang di wilayah Jakarta. Kepolisian mengerahkan sekitar 22.458 personel. "Untuk saat ini kami akan tetap mengerahkan 22.458 personel dengan 8.254 di antaranya adalah pihak TNI," kata Rikwanto. (Baca: Polisi Perkirakan Pendemo Anti-BBM Capai 8000 Orang )
NIEKE INDRIETTA
Berita Terkait:
Cara Polisi Agar Tragedi Mei 98 Tak Terulang
Jelang Kenaikan, Polisi Siaga 1 di Seluruh SPBU
Besok, 25 Polwan Cantik Sapa Demonstran di Monas
Ini Alasan Pemerintah Menaikkan Harga BBM
SBY Perintahkan Polisi Antisipasi Demo Anti-BBM
Mendagri: Pejabat Pimpin Demo Bisa Dipecat
Demo Soal BBM, Wakil Wali Kota Ikut Orasi
Di Jember, 1400 Polisi dan TNI Siap Hadang Demonstran
Aneh Pejabat Ikut Tolak Kenaikan Harga BBM
Menteri Agus: Kenaikan BBM Itu Harga Mati
Hitungan Pendapatan Minyak Versi BP Migas
Partai Koalisi Setujui Kenaikan Harga BBM
Dua Sisi Kenaikan Harga BBM