TEMPO.CO, MEDAN - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan mencatat sudah 11 kali gempa susulan terjadi setelah lindu berkekuatan 8,5 skala Richter mengguncang Banda Aceh pada Rabu, 11 April 2012 pagi. Kekuatan gempa susulan masih berkisar 8 skala Richter. Karena itu, hingga malam ini peringatan potensi tsunami belum dicabut.
Menurut Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan, Hendra Suwarta, sampai pukul 17.41 WIB, gempa susulan ke-11 berkekuatan 8,1 skala Richter. "Pada gempa susulan kedua kekuatannya 6,7 skala Richter. "Sehingga status peringatan potensi tsunami diperpanjang," kata Hendra.
Dalam pantauan Tempo gempa susulan terus membuat panik warga Medan. Di pusat belanja Thamrin Plaza Jalan Thamrin, Medan, pengunjung keluar ke pelataran parkir. Di ruas jalan lainnya warga memperhatikan baliho yang bergoyang-goyang. "Awas balihonya goyang," ujar penarik becak bermotor.
Warga yang sedang berada sepanjang Simpang Kodim Banda Aceh berjarak 200 meter dari Masjid Baiturrahman berlarian menyelamatkan diri. Guncangan gempa dirasakan di beberapa kota provinsi seperti Padang, Sumatera Barat; Medan, Sumatera Utara, dan Bengkulu.
SOETANA MONANG HASIBUAN
Berita terkait
Terpantau Ada Tsunami Kecil di Sabang dan Meulaboh
Pascagempa, Kota Banda Aceh Gelap Gulita
Gempa di Aceh, Warga Thailand dan India Waspada
Sirene Tak Bunyi, Warga Aceh Evakuasi dengan Tertib
Jejak Gempa di Aceh dan Sekitarnya
Aceh Bantah Isu Air Pasang
Gempa, Susi Air Bisa Mendarat di Simeulue
BMKG Ralat Kekuatan Gempa Aceh
Gempa Aceh, Marzuki Alie Minta Anggota DPR Berdoa
BMKG Medan Imbau Warga Pantai Barat Waspada
Gempa Aceh, SBY: Semua 'Under Control'
Isu Tsunami, Warga Pesisir Lari ke Arah Gunung