TEMPO.CO, Jakarta - Pengajar ilmu komunikasi Universitas Indonesia, Nina Armando, menilai kisah "Bang Maman dari Kali Pasir" tak layak dibaca anak usia sekolah dasar.
Cerita yang menjadi perbincangan di media sosial Twitter itu bertutur tentang istri simpanan dan perebutan harta. Kisah itu dimuat dalam buku pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta terbitan CV Media Kreasi.
Isi buku, kata Nina, harus dibaca secara menyeluruh agar pengajar tak kecolongan. Ia khawatir muatan dewasa dalam buku pelajaran akan dianggap lumrah oleh guru yang tak sensitif. Di lain pihak, guru yang sensitif akan repot menjelaskan muatan ini kepada anak.
Buku yang dikonsumsi anak, kata Nina, menjadi tanggung jawab semua pihak di bidang pendidikan. Peran orang tua pun tak kalah penting. "Orang tua harus ikut membaca agar mengetahui apa yang dipelajari anak," kata wanita yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia ini.
ANGGRITA DESYANI | MITRA TARIGAN
Berita Terkait:
Kontroversi Istri Simpanan di Buku Kelas 2 SD
Kisah Bang Maman, Penerbit Buku Anak Diminta Sensitif
Pantaskah 'Bang Maman dan Istri Simpanan' di Buku SD?
Bang Maman Tak Punya Simpanan di Kembangan
Sikap Sekolah Soal Kisah Bang Maman
Penyebab Gempa Aceh Tak Timbulkan Tsunami