TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga fotografer Majalah Angkasa, Didik Nur Yusuf, terus berupaya mencari informasi teraktual soal pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak di kawasan Gunung Salak Bogor, Rabu 9 Mei 2012.
Keponakan Didik, Gunawan Wicaksono, terus sibuk dengan telepon genggamnya. Sambil berdiri di depan televisi yang memberitakan soal perkembangan pesawat terbaru buatan Rusia itu, ia mengontak kerabat dan teman-teman pamannya. “Om Didik terakhir kali menghubungi temannya di Majalah Angkasa siang sekitar pukul setengah dua belas siang,” kata Gunawan, Rabu 9 Mei 2012.
Didik menjadi juru foto untuk Majalah Angkasa sejak awal tahun 1990-an. Sebelumnya ia bekerja untuk Majalah Hai. Menurut Gunawan, ayah satu anak ini sudah biasa bergelut dengan pesawat baru, baik komersial maupun militer.
“Ia punya akses air to air fotografer sehingga bisa mengambil gambar di pesawat tempur, bahkan di kabin belakang pilot,” kata Gunawan yang berprofesi sebagai fotografer Tempo.
Didik pernah mengalami kejadian darurat ketika di pesawat di awal tahun 2000-an. Namun, ketika itu tidak sampai terjadi kecelakaan. Gunawan berharap pesawat yang ditumpangi pamannya bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
Didik mengikuti rombongan penerbangan itu bersama reporter Majalah Angkasa, Dody Aviantara. Keduanya ditugasi untuk meliput acara demo penerbangan pesawat Rusia bersertifikat EASA (Badan Keselamatan Penerbangan Eropa) pukul 14.00.
Pesawat Sukhoi melakukan penerbangan perkenalan di Indonesia. Demo itu dilakukan dua kali, yaitu pukul 12.00-12.30 dan 14.00. Rute yang dilalui adalah Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Pelabuhan Ratu, dan Gunung Salak, kembali Halim.
RINA WIDASTUTI
Berita terkait
Sukhoi yang Hilang Lagi Tur ke Asia
Nama 8 Penumpang Sukhoi Warga Rusia
Fakta Soal Sukhoi Superjet-100
Batal Naik Sukhoi, Suharso Monoarfa Selamat
Sukhoi Superjet Hilang, TNI AU Tak Ikut Mencari
Dua Wartawan Majalah Commando Ikut Sukhoi
4 Jam Terbang, Sukhoi Superjet Diduga Jatuh
Batal Naik Sukhoi, Suharso Monoarfa Selamat