TEMPO.CO, Bogor - Tim evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di lereng Gunung Salak, Jawa Barat, berharap kondisi cuaca tetap normal untuk memudahkan proses evakuasi. "Kalau cuacanya bagus seperti sekarang, evakuasi bisa cepat," kata salah seorang pilot helikopter Super Puma yang enggan disebutkan namanya di Posko Helipad Cipelang, Kabupaten Bogor, Sabtu, 12 Mei 2012.
Menurut pilot itu, kondisi medan di lokasi kejadian memang sangat ekstrem. Kondisi itu membuat helikopter tidak bisa mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat. "Makanya heli stay di atas gunung untuk memastikan di depan clear ketika tekanan udara kurang untuk menambah speed. Kantong jenazah dikerek pakai tali," katanya.
Menurut dia, lokasi kejadian yang dikelilingi oleh lereng gunung sangat rentan jika helikopter harus menurunkan ketinggian. "Kita kan mesti stay di atas menunggu kerekan tali. Kalau ke bawah, tekanan udara yang dikhawatirkan," ujarnya. "Doakan saja semoga lancar."
Komandan Landasan Udara Atang Sandjaja, Marsekal Pertama Tabri S., menyatakan evakuasi akan terus dilakukan sampai ada perkembangan cuaca. "Medan dan cuaca ekstrem. Tebing dan jurang kurang lebih 200 meter. Kalau cuaca bagus, korban bisa diangkat hari ini," katanya.
Berdasarkan pantauan, cuaca di sekitar Gunung Salak memang sangat cerah. Gunung tidak tertutupi oleh awan tebal. Tabri menyatakan pihaknya sangat berharap cuaca bisa bertahan seperti saat ini. "Kalau nanti cuaca buruk, evakuasi akan menggunakan jalur darat," kata Tabri.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
Sebelum Naik Sukhoi, Selly Minta Nyekar ke Solo
Roy Suryo Klaim Sebagian Foto Korban Sukhoi Palsu
Menko Kesra Sesalkan Peredaran Foto Korban Sukhoi
Menko Kesra Pantau Jenazah Korban Sukhoi di Halim
Jasad Kornel Sihombing, Korban Sukhoi, Ditemukan
Tim SAR Temukan 12 Jenazah Korban Sukhoi
Keluarga Korban Sukhoi Histeris Nonton Evakuasi
KTP, Paspor, dan Laptop Korban Sukhoi Ditemukan
15 Warga Gunung Salak Diikutkan Evakuasi Sukhoi
Jalan Menuju Evakuasi Korban Shukoi Macet