TEMPO.CO, Yogyakarta--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh menuturkan polemik yang terus berlangsung terkait rencana konser Lady Gaga di Indonesia awal Juni mendatang sebenarnya tak perlu terjadi jika saja kontroversi yang ada sudah terbaca pihak pengundang.
"Tapi kita itu senengnya memang mengundang kontroversi. Kan enak kalau tidak ada kontroversi," kata M. Nuh ketika menjawab pertanyaan Tempo soal polemik konser Lady Gaga usai menghadiri rapat bersama Presiden SBY di Istana GEdung Agung Yogyakarta, Jumat malam 25 Mei 2012.
"Mbok ya undang saja Bee Gees, Rolling Stones, apa The Beatles? Kan enak, atau kalau ngga Justin Bieber lah," kata Nuh.
Nuh menambahkan kriteria kontroversi itu adalah yang bisa menyebabkan terbentuknya dua pihak yang menerima dan di satu sisi menentang. "Kita energinya bakal habis kalau masuk wilayah yang undang kontroversi terus," kata dia.
Nuh menuturkan persoalan yang sering terjadi di lapangan, masyarakat Indonesia yang beragam sering dihadapkan antara semangat untuk toleransi dan saling menghargai. Kedua semangat itu saling terkotak dan dipertentangkan untuk menyikapi sebuah kondisi berkaitan dengan moral. "Padahal itu satu paket. Jangan orang diminta toleransi terus tapi tidak pernah menghargai, dan sebaliknya,” kata dia.
Saat ditanya lanjut pendapat pribadinya apakah music atau konser Lady Gaga akan berpengaruh pada moral bangsa, Nuh menjawab singkat. "Aku gak weruh Lady Gaga ki sopo (Saya nggak tahu Lady Gaga itu siapa)," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Pro Kontra Lady Gaga
Tolak Lady Gaga, FPI Ancam Turun ke Jalan
Kenapa Tato Lady Gaga Hanya di Sisi Kiri Tubuhnya?
Lady Gaga Sadar Indonesia Mayoritas Muslim
Blakblakan Promotor di Balik Terancamnya Konser Lady Gaga
Big Daddy Belum Ajukan Proposal Konser Gaga?
Said Aqil: Lady Gaga Itu Tak Haram
Lady Gaga Ancam Batalkan Konser di Jakarta