TEMPO.CO, Jakarta --- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad meminta Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum memenuhi panggilannya. Kedatangan Anas dibutuhkan untuk diperiksa dalam kaitan dengan kasus proyek pusat pendidikan dan sarana olahraga di Bukit Hambalang, Bogor.
Abraham akan mengirim surat panggilan kedua kalau Anas mangkir. "Besok (hari ini) Anas dipanggil untuk dimintai keterangan. Kami berharap yang bersangkutan kooperatif," kata Abraham Samad, Selasa 26 Juni 2012.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., menambahkan, surat panggilan telah dilayangkan pada Senin lalu ke rumah Anas di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur. Johan juga berharap Anas tak mangkir. "Demi kelancaran penyelidikan," ujarnya.
Anas disebut-sebut terlibat dalam perkara proyek senilai Rp 1,2 triliun itu. Mantan Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin mengungkapkan peran Anas sejak perencanaan pada akhir 2009 sampai penentuan pemenang tender proyek, yakni PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya.
Masih menurut Nazaruddin, Anas juga dikatakan menerima uang tanda terima kasih dari PT Adhi Karya sebesar Rp 100 miliar. Sebagian uang itu, Rp 50 miliar, untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres di Bandung pada Mei 2010.
Politikus Demokrat, Ignatius Mulyono, mengaku kepada KPK telah diperintah oleh Anas untuk mempercepat penerbitan sertifikat lahan Hambalang seluas 32 hektare karena kedekatannya dengan Kepala Badan Pertanahan Nasional kala itu, Joyo Winoto. Anas telah membantah tudingan Nazaruddin.
Selain Anas, KPK sudah memeriksa Athiyyah Laila. Istri Anas ini dikorek keterangannya ihwal PT Dutasari Citralaras, yang juga kecipratan proyek Hambalang. Athiyyah tercatat memiliki saham di PT Dutasari.
Pengacara Nazaruddin, Rufinus Hutauruk, mengatakan semua bukti memperlihatkan keterlibatan Anas, seperti pengakuan Ignatius Mulyono. Penjelasan kliennya tentang pertemuan Ignatius dengan Anas, kata dia, menguatkan adanya politik uang dalam tubuh Demokrat saat kongres. "Sudah sangat cukup bukti permulaannya,” katanya.
Pengacara Anas, Firman Wijaya, tak bisa memastikan kliennya bakal memenuhi panggilan KPK. Alasannya, surat panggilan belum diterima. "Yang bilang siapa (Anas akan diperiksa)?" katanya. Staf pribadi Anas, Dadi Krismatono, menuturkan bosnya masih di luar kota untuk urusan keluarga dan baru pulang Ahad nanti.
Namun Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Saan Mustofa memastikan Anas bakal datang ke gedung KPK. Anas membatalkan acara kunjungan di daerah dari Yogyakarta ke Surabaya. ”Malam ini juga Anas kembali ke Jakarta."
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng meminta Anas kooperatif. "Bekerja sama secara penuh, biar tuntas, semua jelas," katanya di gedung DPR. Ketua Demokrat Ruhut Sitompul senang akhirnya KPK memeriksa Anas. "Saya minta KPK segera pastikan status Anas, tersangkut kasus itu atau tidak."
L TRI S | Isma S | Febriyan | IRA GS | Jobpie S
Berita terkait
Demokrat Minta KPK Tuntaskan Kasus Hambalang
Abraham Samad: Anas Harus Kooperatif
Anas Mungkin Tak Akan Datang ke KPK
5 Peluru untuk ''Menembak'' Anas di Proyek Hambalang
KPK Berfokus pada Pengadaan Proyek Hambalang
Soal Hambalang, KPK Dinilai Alami Tekanan Politik