TEMPO.CO, Jayapura - Koordinator Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM), Lambert Pekikir, mengatakan dia siap meletakkan senjata untuk mengakhiri konflik di Papua.
Namun, kesiapan itu ada syaratnya. Menurut Lambert, organisasi menghendaki digelarnya sebuah pertemuan internasional dengan menghadirkan Perserikatan Bangsa Bangsa dan pemerintah Republik Indonesia.
“Kami meminta jawaban Indonesia atas Papua di dalam pertemuan itu. Kalau sudah selesai status Papua, OPM siap letakkan senjata,” kata Lambert, Rabu, 4 Juli 2012.
Ia mengatakan, OPM masih terus melakukan sejumlah aksi di Papua. “Aksi tetap jalan. Saya juga tegaskan, kami tidak akan menembak warga sipil. Silakan saja bekerja. Masalah Papua ada yang mengurus,” ujarnya tanpa merinci kapan dan dimana aksi akan berlangsung.
OPM, kata dia, tak gentar dengan ancaman TNI dan polisi yang menyebut pasti meringkus Tentara Pertahanan Nasional Papua Barat. “Takut apa? Perjuangan memang harus ada korban. Kalau berani, datang saja ke markas,” ujarnya lagi.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Bigman L. Tobing berjanji tak akan membiarkan kelompok bersenjata merongrong kesatuan berbangsa dan bernegara. “Kita mau ringkus ini, kita akan gulung itu semua. Kita sudah sepakat dan siap melaksanakan,” kata Bigman Tobing.
Tak ada ruang bagi kelompok yang berseberangan di Papua. “Kepada media pula, jangan dibesarkanlah manusia-manusia itu. Jangan beri kesempatan supaya mereka eksis,” ujarnya. “Kalau mereka bikin jumpa pers, undang juga kita, biar sekalian saja kita tangkap,” katanya lagi.
Di lain pihak, situasi di Keerom sudah kembali normal hari ini. Korban penembakan Yohanes Janufron atau Yanafrom, 30 tahun, Kepala Desa Kampung Saweotami atau Sawiyatami, yang tewas dalam penyerangan OPM, Ahad 1 Juli lalu telah dimakamkan Selasa kemarin di pekuburan umum Kampung Tua, Saweotami.
Upacara pemakaman berlangsung khidmat serta dihadiri oleh keluarga besar korban dari Arso, Keerom. “Tapi istrinya tidak ada, masih di Biak,” kata Pastor John Djonga di Keerom. Korban adalah kepala desa yang baru tujuh bulan menjabat. Almarhum meninggalkan dua putra dan dua orang putri.
JERRY OMONA
Berita terpopuler lain
KPK Bidik Mobil Mewah Anas
Mobil Anas Sudah Berpindah Tangan
Terkait Kasus Buol, Hartati Murdaya Dicekal KPK
Kata Tweeps Soal Cekcok @TrioMacan2000-@UmarSyadat
Ruhut Sebut Aburizal Capres Kurang Percaya Diri
Tukang Koran Ini Sumbang Rp 6 Ribu buat Gedung KPK