TEMPO.CO, Bogor -Pemukiman warga Ahmadiyah di Kampung Cisalada, Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, kembali diserang ratusan massa dari dua kampung, Jum’at, 13 Juli 2012, sekitar pukul 14.00 tadi. Namun kepolisian dan pejabat setempat sudah memastikan pemukiman mulai kondusif.
Kepala Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Besr Herry Susanto, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Bogor, Wawan Setiawan, dan sejumlah pejabat setempat sudah bersiaga di lokasi kejadian. “Saya masih di lokasi. Kondisi mulai kondusif dan antisipasi pengamanan terus ditingkatkan,” kata Wawan saat dihubungi Tempo melalui telepon genggamnya, Jum’at 13 Juli 2012 petang.
Pemicu penyerangan adalah kedatangan sejumlah wartawan asing yang mau mereportase pemukiman warga Ahmadiyah. Namun kronologisnya belum bisa dipastikan. “Penyebabnya masih simpang siur, termasuk mengenai korban luka. Apakah akibat kena bacokan atau jatuh ke parit. Memang ada kedatangan jurnalis asing. Warga non Ahmadiyah mungkin khawatir pemberitaannya tidak seimbang. Sekarang kami masih menunggu laporan lengkap dari camat,” kata Juru Bicara Bupati Bogor, David Rizar Nugroho.
Sebanyak lima rumah milik jemaat Ahmadiyah diduga rusak dilempari batu. Seorang warga menderita luka akibat terkena sabetan senjata tajam. Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Leuwiliang untuk mendapat penanganan medis.
Untuk meredam aksi penyeragan susulan, ratusan petugas keamanan dari Kepolisian Resor Bogor dibantu Tentara Nasional Indonesia masih menjaga ketat kampung Ahmadiyah dan akses menuju pemukiman Ahmadiyah. Pasukan Brigadir Mobil Kepolisian Daerah Jawa Barat juga sudah meluncur ke Kampung Cisalada untuk membantu pengamanan. Sebab, kata dia, beredar pesan singkat kepada warga untuk kembali menyerbu kampung jemaat Ahmadiyah.
Seorang tokoh pemuda Bogor Barat, Topan Angkawijaya mengatakan, sebelum penyerangan sempat beredar pesan singkat kepada warga Kampung Pasar Salasa dan Kampung Kebon Kopi. Isi pesan menyatakan akan ada penyerangan ke Kampung Cisalada. “Padahal waktu itu enggak ada warga yang mau menyerang. Karena SMS itu, warga jadi terprovokasi,” kata dia.
Wakil Ketua Jemaat Ahmadiyah, Muksin mengatakan, akibat penyerangan ratusan orang dari dua kampung, yakni Kampung Pasar Salasa dan Kebon Kopi, sedikitnya lima rumah milik jemaat mengalami kerusakan cukup parah akibat dilempari batu. “Kejadian setelah salat Jum’at,” ujar dia di Kampung Cisalada.
Bupati Bogor Rachmat Yasin meminta masyarakat non-Ahmadiyah dan jemaat Ahmadiyah untuk tak terhasut upaya provokasi pihak tak bertanggung-jawab. Dia berharap Jemaat Ahmadiyah tak melakukan kegiatan yang bisa memperkeruh suasana. “Harus mematuhi SKB (Surat Kesepakatan Bersama) yang menjadi pedoman bagi semua,” kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo.
ARITHA W. SURBAKTI
Berita Terpopuler
Alex-Nono Kaget Perolehan Suara Jeblok
Busway Tabrak Anak 10 Tahun hingga Tewas
Tim Sukses: 27 Persen Suara Alex Hilang karena DPT
Pembunuh Raafi Aga Dituntut 12 Tahun Penjara
Mobil Pemain Bola Dirampas Kawanan Pencuri
Siswa Pelayaran Tangerang Tewas Saat Ospek
Biaya Pemilihan Bupati Tangerang Rp 60 Miliar