TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Anggoto Abimanyu resmi dilantik sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama pada Selasa, 26 Juni 2012. Kepada Tempo, bekas Kepala Badan Kebijakan Fiskal ini mengatakan ia sempat tak percaya waktu ditawarkan posisi mengurusi haji.
Anggito bercerita tawaran itu pertama kali dia terima pada Februari 2012. Kala itu, Menteri Agama Suryadharma Ali memintanya membuat konsep pengelolaan keuangan haji. "Dananya pada saat ini Rp 40 triliun," kata Anggito.
Permintaan Suryadharma itu semestinya dilanjutkan dengan presentasi konsep dari Anggito. Nyatanya presentasi itu batal. Suryadharma malah meneleponnya. "Anggito, kamu aja deh jadi Dirjen," kata Anggito menirukan ucapan Suryadharma.
Mendengar permintaan itu, ia menjawab, "Ah, Bapak ini bercanda." Namun Suryadharma ternyata serius. Menteri Agama bahkan sudah mengantongi restu dari Presiden serta Wakil Presiden. Bahkan waktu Boediono datang ke Yogyakarta, ia bilang ke Anggito, ""Dia (Menteri Agama) sudah bilang saya dan Pak SBY sudah oke."
Sebagai ahli ekonomi, Anggito diharapkan dapat menyelesaikan banyak masalah haji. Mulai pengaturan keberangkatan jemaah haji yang jumlahnya jauh melebihi kuota, memastikan kenyamanan jemaah di Tanah Suci yang kerap dikeluhkan, hingga pengelolaan uang haji yang jumlahnya sekitar Rp 40 triliun dan berpotensi disalahgunakan. “Direktorat Haji risiko korupsinya tinggi, tapi amalnya banyak,” kata Anggito yang sudah dua kali berhaji.
CORNILA DESYANA | MAJALAH TEMPO
Berita terkait :
Ditunggu, Gebrakan Anggito Mengelola Dana Haji
Anggito Bantah Biaya Haji Naik
Anggito Berjanji Perbaiki Pengelolaan Dana Haji