TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja operasional PT Bank Permata Tbk (PermataBank) terus meningkat pada periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012. Perseroan membukukan laba operasional sebesar Rp 890 miliar, meningkat 18 persen dibanding tahun lalu (tidak diaudit dan konsolidasi).
Menurut Direktur Utama PermataBank, David Fletcher, perseroan secara berkesinambungan melakukan investasi pada sumber daya manusia, teknologi, jaringan, dan kantor cabang, sehingga menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 981 miliar, meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama di 2011.
Total pendapatan operasional mencapai Rp 3,32 triliun, 36 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,43 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income).
Pendapatan bunga bersih tumbuh 39 persen (year on year) menjadi Rp 2,73 triliun karena pertumbuhan kredit yang kuat. Di lain pihak, pendapatan berbasis biaya naik 24 persen (year on year) menjadi Rp 586 miliar.
Kredit tumbuh 41 persen (year on year) menjadi Rp 84,4 triliun pada akhir Juni 2012. Kredit tumbuh di semua segmen bisnis. Total aset secara konsolidasi per 30 Juni 2012 mencapai Rp 110,6 triliun, naik 28 persen (year on year) dari Rp 86,2 triliun tahun sebelumnya.
“Basis pendanaan kian beragam dan terus tumbuh,” kata Fletcher.
Menurut dia, dana pihak ketiga meningkat 24 persen (year on year) menjadi Rp 82,3 triliun. Giro dan tabungan (CASA) mencatat kenaikan yang kuat masing-masing 36 persen dan 42 persen (year on year) menjadi Rp 19,1 triliun dan Rp 18,0 triliun. Sedangkan deposito berjangka mencatat pertumbuhan 13 persen (year on year) menjadi Rp 45,2 triliun di akhir Juni 2012.
“Dampak positif dari perbaikan struktur dana ini, komposisi dana murah (CASA) mencapai 45 persen dibandingkan dengan 40 persen pada periode yang sama tahun lalu (tidak termasuk pendanaan syariah),” ujar dia.
GRACE S. GANDHI
Berita Terkait:
Semester I, CIMB Niaga Raih Laba Rp 1,98 Triliun
CIMB Niaga Batal Akuisisi Perusahaan Asuransi
Sembilan Dewan Komisioner OJK Dilantik
Perbankan Dituntut Agar Didik Masyarakat
DBS Pelajari Aturan Baru Kepemilikan Saham
CIMB Niaga Akan Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun