TEMPO.CO, Jakarta - Stok sapi bakalan yang tersedia pada semester kedua tahun ini dikhawatirkan tak bisa memenuhi kebutuhan daging nasional. Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo), Joni Liano, pasokan hingga akhir tahun hanya sebanyak 120 ribu ekor, padahal kebutuhan tiap bulan bisa mencapai 50 ribu ekor.
"Pada bulan puasa dan Lebaran kebutuhan bisa mencapai 100 ribu ekor," kata dia kepada Tempo, Kamis, 2 Agustus 2012.
Tahun ini pemerintah memangkas kuota sapi bakalan impor, dari 500 ribu ekor menjadi 283 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, 185 ribu ekor sudah tersedia dan 98 ribu ekor lainnya akan masuk secara bertahap hingga Desember mendatang.
Meski pasokan berkurang, Joni menegaskan pengusaha belum akan menaikkan harga. Saat ini, harga sapi bakalan mencapai Rp 29 ribu per kilogram bobot hidup.
Untuk memenuhi kapasitas kandang, pengusaha feedlot atau penggemukan sapi kini memanfaatkan pasokan sapi lokal. Joni mengatakan, sejak Januari lalu, 22 perusahaan anggota Apfindo sudah menyerap 200 ribu ekor sapi lokal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
"Hal ini demi memenuhi aturan pemerintah untuk menyerap minimal 10 persen dari kapasitas kandang," ujarnya.
Sedangkan Kementerian Pertanian mengatakan stok daging dan sapi bakalan masih bisa memenuhi kebutuhan nasional. Jumlah sapi bakalan di tempat penggemukan mencapai 821.123 ekor. "Cukup untuk memenuhi kebutuhan yang mencapai 618.897 ekor," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro.
ROSALINA
Berita Terpopuler:
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
Polisi Langgar Wewenang KPK
Perselingkuhan, Pejabat Semarang Pukul Wartawan
"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika
Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka
Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan
Ahok Yakin Foke Tidak Embuskan Isu SARA
Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK
Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA
Polisi Diminta Mundur dari Kasus Simulator SIM