TEMPO.CO , Jakarta: Kriminolog Erlangga Masdiana menilai penembakan terhadap sejumlah halte Transjakarta tidak lepas dari tiga hal. Ia menyebutkan faktor politik, sosial-budaya, dan ekonomi bisa menjadi pemicu kejahatan, seperti penembakan yang terjadi pada Sabtu malam kemarin.
"Penembakan bisa untuk membuat teror mengingat Jakarta saat ini sedang melaksanakan Pilgub," ucap Erlangga, Ahad, 5 Agustus 2012. Pelaku teror ingin mengganggu kondisi keamanan di Jakarta yang saat ini sedang menjalani pemilihan gubernur. Bila demikian adanya, kata Erlangga, maka aparat keamanan harus sigap mengatasi persoalan ini.
Tak hanya berlatar belakang politik, motif pelaku penembakan bisa dipicu juga karena faktor ekonomi. Menurut Erlangga, kehadiran moda transportasi Transjakarta dapat menggusur angkutan kota lainnya. Untuk mengatasinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus membenahi persoalan transportasi Jakarta secara komprehensif.
Terakhir, kata Erlangga, aksi penembakan terhadap lima halte berlatar belakang keisengan semata. "Mereka hanya ingin populer atau mencoba menantang aparat saja," katanya.
Meski demikian, aparat tidak boleh menganggap remeh persoalan ini. Jika dibiarkan, penembakan bisa jadi preseden buruk bagi kota Jakarta. Namun untuk mencegah peristiwa penembakan kembali terjadi, ucap Erlangga, perlu ada peran aktif dari masyarakat dalam memberikan.
Sabtu malam lalu, lima halte di kawasan Cawang, Jakarta Timur ditembak orang tak dikenal sekitar pukul 23.10. Kelima halte itu adalah halte Pancoran Tugu, Cikoko Stasiun Cawang arah Pinang Ranti, dua halte di Cawang Ciliwung dan halte Tebet BKPM. Hingga kini polisi masih menyelidiki aksi tersebut.
ADITYA BUDIMAN
Berita Populer:
Ditembak, Pengamanan Halte Transjakarta Diperketat
Penembak Halte Transjakarta Bersedan Silver
Kaca Halte Transjakarta Cawang, Retak
Motif Penembakan Halte Transjakarta Masih Gelap
Halte Transjakarta Sudah Tujuh Kali Ditembaki
Transjakarta: Polisi Lambat Tangani Penembakan
Kaca Halte Transjakarta Cawang, Retak
Lima Halte Transjakarta Ditembak