TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi tak akan berhenti mengusut kasus suap kepada Bupati Buol Amran Batalipu dengan tersangka Siti Hartati Murdaya. “Kami terus mendalami pengusutan kasus ini,” kata Ketua KPK Abraham Samad, Rabu, 8 Agustus 2012, kemarin.
Salah satu yang didalami adalah peran pengusaha Artalyta Suryani alias Ayin, yang ikut terseret dalam pusaran kasus ini. Abraham mengakui lembaganya belum sepenuhnya menemukan keterlibatan bekas narapidana suap jaksa Urip Tri Gunawan itu dalam kasus tersebut. "Tapi belum bukan berarti tidak," kata dia.
Nama Ayin mencuat dalam kasus suap pengurusan hak guna lahan kelapa sawit di Buol. KPK sudah memeriksanya di Kedutaan Besar RI di Singapura akhir Juli 2012 lalu. Lembaga antirasuah ini menemukan keterkaitan Ayin dengan kasus Hartati karena memiliki lahan sawit melalui perusahaan PT Sonokeling Buana milik Romi Darma Satriawan, anaknya.
Sumber Tempo di KPK pernah mengungkapkan, informasi awal dari keterangan saksi, Ayin diduga juga menyuap Bupati Amran terkait dengan pengurusan izin lahan kebun kelapa sawitnya. Informasi itulah, kata sumber tersebut, yang terus dikejar penyidik KPK.
Saat dihubungi terpisah, kuasa hukum Artalyta Suryani, Teuku Nasrullah, menilai pernyataan Abraham yang ingin memperdalam pengusutan peran Ayin tidak pada tempatnya. “Tidak ada urusan sama sekali dengan Ayin,” kata Nasrullah. Menurut dia, kliennya sudah tidak memiliki saham di PT Sonokeling sejak 2007.
Nasrullah juga membantah Ayin pernah berurusan dengan Bupati Amran, termasuk pemberian bantuan saat pemilihan Kepala Daerah Buol, Juli lalu. “Ayin bukan pemilik, bukan pengurus, bukan pemegang saham (PT Sonokeling),” kata Nasrullah.
Ia mengklaim, Ayin telah memberikan seluruh saham PT Sonokeling kepada Romi sejak 2007. Pembicaraan Amran dengan PT Sonokeling mengenai pemberian izin lahan seluas 19.500 hektare untuk perkebunan sawit juga diklaim dilakukan Romi dan Direktur PT Sonokeling, Syaiful Riza.
Nasrullah menyatakan, Ayin dan PT Sonokeling tidak pernah memberikan suap berupa uang kepada Amran. Bantuan yang diberikan hanya imbauan kepada para petani, yang hasilnya juga tidak pasti. “Sejak awal memang tidak ada pemberian uang dan tidak ada suap,” kata dia.
TRI SUHARMAN | FRANSISCO ROSARIANS|JULI
Berita Terkait:
Hartati Tersangka, Demokrat Pasrah
Profil Hartati, Cerdik Mencari Sandaran
Hartati Tersangka, Begini Komentar Istana
Walubi Tak Terpengaruh Penetapan Tersangka Hartati
Potret Siti Hartati Murdaya dalam Kasus Buol
Bukti Kuat, KPK Tetapkan Hartati Jadi Tersangka