TEMPO.CO, Jakarta - Masa hari raya keagamaan dan libur akhir tahun menjadi periode emas bagi pengusaha retail. Maklum saja, pada masa itu, angka belanja masyarakat naik, terutama untuk produk-produk pakaian dan makanan.
Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia Satria Hamid Ahmadi memperkirakan belanja masyarakat untuk Idul Adha, Natal, dan tahun baru bakal mencapai Rp 28 triliun. "Sekitar 20 persen dari perkiraan omzet retail sepanjang 2012," kata dia kepada Tempo, Kamis, 30 Agustus 2012.
Aprindo menargetkan nilai penjualan retail mencapai Rp 140 triliun sepanjang 2012, naik 16,6 persen dari 2011 yang mencapai Rp 120 triliun. Pada kuartal ketiga, target tersebut baru terpenuhi 65 persen atau sekitar Rp 90 triliun.
Satria mengatakan pencapaian penjualan tersebut sebagian besar berasal dari barang kebutuhan pokok makanan dan pakaian. Sedangkan sisanya dari komoditas lain. Ia optimistis target tersebut bisa terlampaui lantaran pendapatan masyarakat semakin membaik. "Menjelang akhir tahun, penjualan pun terus naik," ujarnya.
Pada momen Lebaran 2012, Aprindo memperkirakan omzet sektor retail mencapai Rp 49 triliun. Menurut Satria, angka ini setara dengan 35 persen dari target perolehan sektor retail hingga akhir 2012. "Daya beli masyarakat kita tinggi," kata dia.
JAYADI SUPRIADIN
Terpopuler:
Tiga Negara Minati Proyek Kereta Layang Surabaya
Bandara Karawang Bisa Tampung 100 Juta Penumpang
Pembuat Mobil Esemka Buka Bengkel Baru
Indonesia Butuh 18 Ribu Pilot
Izin Akuisisi Batavia Air Telah Diterbitkan
Pembangunan JSS dan Kawasan Strategis Disatukan
Sukiat Siapkan Sepeda Listrik Khusus Difabel
Sekarang Konsensi Jalan Tol Jadi 50 Tahun
Rule of Thumb, Investasi Idealnya 5 Persen PDB
Bappenas: Transportasi Massal Idealnya Disubsidi