TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan telah melakukan penelusuran awal mengenai anjloknya kereta rel listrik AC Commuter Line di Cilebut, Bogor, Kamis kemarin. "Dugaan awalnya karena rel kereta rusak. Kami berangkat dari sana," ujar juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, saat dihubungi, Jumat, 5 Oktober 2012.
Meski tak menampik ada sebab lain kecelakaan, ia mengatakan, timnya akan fokus pada dugaan awal rel kereta rusak. "Kami cari nanti, kenapa rel bisa rusak, kenapa rel itu karena sudah dilalui rangkaian kereta sebelumnya," ujarnya.
Hasil penelusuran ini akan dipakai oleh Kementerian Perhubungan sebagai tindakan korektif dalam jagat transportasi, khususnya kereta. "Hasilnya untuk tindakan koreksi teknis dan administrasi. Sifatnya internal untuk kami," ujarnya.
Menurut Bambang, penelusuran ini juga dimaksudkan agar tak terjadi lagi kejadian serupa. "Ini untuk peningkatan keselamatan transportasi," ujarnya.
KRL Commuter Line anjlok sekitar pukul 06.25 di Stasiun Cilebut, Bogor. Peristiwa ini mengakibatkan empat gerbong tergelincir dan sebagian kaca kereta pecah. Tak ada korban dalam kejadian ini.
Gerbong-gerbong yang tergelincir itu akhirnya berhasil dievakuasi pada pukul 17.00 kemarin. Musibah ini praktis membuat jalur operasi kereta yang melalui Stasiun Cilebut terhambat.
M. ANDI PERDANA
Berita Terkait:
KRL Anjlok, Pengguna Twitter Berkomentar Negatif
Pengamat Minta Pemerintah Serius Benahi Kereta Api
Commuter Anjlok Lagi, Apa Kata KRL Mania?
KRL Bogor Anjlok, Penumpang di Depok Menumpuk
Ratusan Orang Evakuasi KRL Bogor yang Anjlok