TEMPO.CO, Tangerang - PT Tangerang International City, perusahan yang memprakarsai proyek pembangunan kawasan kota baru Pantura Tangerang, dengan cara mereklamasi laut, akan melibatkan sembilan pakar lingkungan dalam megaproyek tersebut.
"Ahli yang kami libatkan banyak sekali dari Universitas Padjajaran dan ITB," ujar perwakilan TIC, Miti Suhadi, saat pemaparan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) reklamasi pantai utara Tangerang, di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin, 5 November 2012.
Para pakar yang dilibatkan tersebut adalah ahli kualitas udara, kualitas air, teknik lingkungan, biologi, hidro dan oseanografi, geologi, planalogi dan transportasi, sosial ekonomi budaya, dan ahli kesehatan masyarakat. Sayangnya, Miti tak menyebutkan siapa saja nama-nama para ahli tersebut.
"Proyek ini tidak main-main, kami melakukan studi secara mendalam sejak tahun 1990-an," kata Miti.
TIC akan melakukan reklamasi 7.500 hektare dari 9.000 hektare laut yang direncanakan. Lahan sebanyak itu akan direklamasi dengan teknik folder dan akan disulap menjadi enam pulau reklamasi pada 2013 mendatang.
"Pembangunan Tahap I akan dimulai tahun 2013 dengan membangun pulau," kata konsultan proyek tersebut, Azis Rahman. Menurut Azis, pembangunan setiap pulau akan dilakukan secara bertahap dengan masa waktu tiga sampai delapan tahun setiap pulaunya.
Setiap pulau akan punya fungsi sendiri. Pulau I dengan luas 7,6 hektare diperuntukkan sebagai kawasan budaya, wisata, olahraga, hiburan, dan hunian. Pulau kedua dengan luas 8,5 hektare diperuntukkan untuk kawasan wisata, olahraga dan hiburan, dan pulau ketiga dengan luas 12,8 hektare untuk kawasan bisnis dan perdagangan. Sedangkan pulau keempat dengan luas 16,2 hektare untuk pelabuhan laut, air, dan udara. Pulau kelima dengan luas 14,3 hektare untuk kawasan industri, dan pulau keenam untuk kawasan hunian.
Miti mengatakan, konsep pembangunan kota baru pantura akan mirip dengan kota-kota di Cina, Hong Kong, dan Belanda yang sukses membangun kota dengan hasil reklamasi laut.
JONIANSYAH
Berita Terpopuler:
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
''Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri''
Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR
Tank Leopard Tiba di Jakarta Hari Ini
Izin DPR untuk IPO BUMN Tumpang Tindih