TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Nurul Arifin enggan komentarnya dikutip ketika ditanya soal pencalonan penyanyi dangdut Rhoma Irama sebagai Presiden 2014. Ketika ditanya wartawan, Nurul refleks memberi komentar. Komentarnya yang pertama disambut tawa canda para wartawan yang bertanya.
Sesaat kemudian ia meralat. “Eh jangan dikutip deh yang itu,” katanya usai diskusi di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jumat, 16 November 2012.
Agar wartawan tak kecewa Nurul menyampaikan pendapatnya yang boleh dikutip media. “Ya ini deh yang dikutip,” katanya. “Ya untuk maju sebagai calon Presiden kan tidak cukup hanya modal popularitas.”
Adalah Soneta Fans Club yang pertama kali mengajukan Rhoma mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden pada pemilu 2014. Dukungan fan itu telah disampaikan kepada Rhoma saat yang bersangkutan tiba di Bandara Juanda Surabaya sebelum meneruskan perjalanan ke Bojonegoro, Jumat, 2 November 2012. Mereka membentangkan spanduk dan poster berisi dukungan terhadap Rhoma agar maju menjadi RI 1.
Nurul mengatakan selain modal popularitas, Rhoma harus punya modal kekuatan politik serta modal sosial. “Selain itu bobot, bebet, bibitnya juga harus jelas,” ujarnya.
ANANDA BADUDU
Berita Terkait:
Rhoma: Berjuang di Jalan Allah, Ada Saja Jalannya
LSI: Rhoma Nyapres Cuma Ngetes
''Rhoma Menolak Nyapres = Tentara Lari dari Perang''
Ridho Rhoma Tak Tega Ayahnya Nyapres
Apa Saja Kontroversi Rhoma Irama